Rabu 19 Jan 2022 09:41 WIB

Menlu AS Berkunjung ke Ukraina di Tengah Ketegangan dengan Rusia

Kunjungan itu bagian dari upaya untuk mengurangi ketegangan Rusia dan Ukraina

Red: Esthi Maharani
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan  melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS).  Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.

WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akan mengunjungi Ukraina pekan ini, di tengah berlanjutnya kekhawatiran Barat bahwa Rusia sedang mempersiapkan invasi ke negara Eropa timur itu.

Blinken pada Selasa (18/1/2022) berangkat untuk mengunjungi Ukraina. Kementerian Luar Negeri AS menyebut kunjungan itu sebagai bagian dari "diplomasi ekstensif berkelanjutan dengan Sekutu dan mitra Eropa kami tentang pendekatan terpadu untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan Rusia ke Ukraina.”

Baca Juga

Menlu AS akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba pada 19 Januari untuk "memperkuat komitmen AS terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina," kata juru bicara Deplu AS Ned Price dalam sebuah pernyataan.

"Perjalanan dan konsultasi yang dilakukan Menlu AS adalah bagian dari upaya diplomatik untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh pembangunan militer Rusia dan agresi lanjutan terhadap Ukraina," tambah Price.

Blinken juga akan melakukan perjalanan ke Jerman pada 20 Januari untuk bertemu Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, diikuti dengan pertemuan dengan perwakilan dari Prancis, Jerman, dan Inggris.

Rusia dituduh telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, sebuah langkah yang telah memicu kekhawatiran Barat bahwa Moskow dapat merencanakan serangan militer lain terhadap tetangga bekas Sovietnya itu.

Kremlin telah membantah tuduhan Barat tentang isu invasi itu, dan mengatakan pasukannya ada di sana untuk latihan. Namun peningkatan itu terjadi delapan tahun setelah pencaplokan Semenanjung Krimea oleh Rusia pada 2014, sebuah langkah yang disebut ilegal oleh AS, Majelis Umum PBB, dan Turki.

Moskow tahun itu juga mulai mendukung pemberontak separatis di Ukraina timur, sebuah kebijakan yang telah berlangsung selama hampir satu dekade. Dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Blinken membahas upaya diplomatik baru-baru ini untuk meredakan situasi yang sedang berlangsung, dan menekankan pentingnya menangani secara diplomatis.

“Menteri menegaskan kembali komitmen AS yang tak tergoyahkan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina dan menggarisbawahi setiap diskusi tentang keamanan Eropa harus mencakup Sekutu NATO dan mitra Eropa, termasuk Ukraina,” kata Price dalam pernyataan terpisah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement