Rabu 19 Jan 2022 11:52 WIB

Rusia dan Belarus Gelar Latihan Militer di Dekat Perbatasan Ukraina

Pasukan militer di Belarusia akan tingkatkan kehadiran militer Rusia di dekat Ukraina

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Foto ini diambil dari video yang didistribusikan oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan kendaraan militer Rusia bergerak selama latihan di Krimea, 22 April 2021.
Foto: AP/Russian Defense Ministry Press S
Foto ini diambil dari video yang didistribusikan oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan kendaraan militer Rusia bergerak selama latihan di Krimea, 22 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia pada Selasa (18/1/2022) mengirim sejumlah pasukan militer ke Belarus untuk latihan perang skala besar. Pengerahan ini akan meningkatkan kehadiran militer Rusia di dekat Ukraina, di tengah kekhawatiran Barat terkait invasi yang direncanakan.

Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomin, mengatakan, latihan bersama dengan Belarus akan melibatkan latihan tanggapan bersama terhadap ancaman eksternal. Rusia sudah mulai memindahkan pasukan untuk latihan perang di Belarus.  Fomin mengatakan, pengerahan pasukan militer dan persenjataan ke Belarus akan memakan waktu hingga 9 Februari. Sementara latihan bersama yang diberi nama Allied Resolve 2022 akan berlangsung pada 10-20 Februari.

Baca Juga

Fomin tidak mengatakan berapa banyak pasukan yang akan terlibat, tetapi Rusia akan mengerahkan belasan jet tempur Su-35 dan beberapa unit pertahanan udara ke Belarus. Pengerahan itu akan meningkatkan sekitar 100.000 tentara Rusia dengan tank dan senjata berat lainnya yang sebelumnya sudah berada di dekat perbatasan Ukraina.

Fomin mengatakan, latihan di Belarus melibatkan sejumlah pasukan dari Distrik Militer Timur Rusia. Hal ini mencerminkan kebutuhan untuk berlatih dan memusatkan seluruh potensi militer negara itu di wilayah barat.

“Situasi dapat muncul ketika kekuatan dan sarana kelompok kekuatan regional tidak akan cukup untuk memastikan keamanan yang dapat diandalkan dari negara serikat, dan kita harus siap untuk memperkuatnya. Kami telah mencapai kesepahaman dengan Belarus bahwa perlu melibatkan seluruh potensi militer untuk pertahanan bersama," ujar Fomin.

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, mengatakan, latihan bersama akan dilakukan di perbatasan barat Belarus dan di wilayah selatan yang berbatasan dengan Ukraina.  Lukashenko belum lama ini menawarkan untuk menjadi tuan rumah senjata nuklir Rusia. Lukashenko menjalin hubungan yabg semakin dekat dengan Rusia di tengah sanksi Barat atas tindakan keras pemerintahnya terhadap aksi protes domestik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement