Rabu 19 Jan 2022 13:11 WIB

Minyak Goreng Jadi Rp 14 Ribu, Pelaku UMKM Serbu Toko Ritel

Pembelian minyak goreng seharga Rp 14 ribu ini dibatasi dua item per konsumen.

Sejumlah toko ritel menjual minyak goreng satu harga untuk semua merek, dengan harga Rp 14 ribu/liter.
Foto: Andi Nur Aminah
Sejumlah toko ritel menjual minyak goreng satu harga untuk semua merek, dengan harga Rp 14 ribu/liter.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Harga minyak goreng di sejumlah toko ritel, Rabu (19/1/2022) turun cukup drastis. Di Indomaret, Alfamart, Hyfresh harganya menjadi Rp 14 ribu/liter. Informasi harga minyak yang turun tersebut, dengan cepat menyebar di kalangan pelaku UMKM, salah satunya di wilayah Bojongsari, Depok.

Pembelian minyak goreng dengan harga cukup nyungsep ini, dibatasi per konsumen hanya boleh maksimal dua item. Bahkan ada yang hanya membolehkan satu item saja, baik yang kemasan satu liter ataupun dua liter. 

Baca Juga

Menyikapi hal itu, pelaku UMKM tidak kehabisan akal. Mereka ada yang rela berpindah dari satu toko ritel ke ritel lainnya. "Alhamdulillah, bisa dapat juga minyak murah. Meski harus datangi empat Indomaret," ujar Herlina, pengusaha kue di bilangan Pondok Petir, Depok. 

Owner D'Azka Kitchen ini mengaku begitu mendapat kabar harga minyak turun, dia langsung bergegas menuju Indomaret. Produksi kuenya bahkan dihentikan dulu demi berburu minyak murah. Dia menyambangi empat Indomaret berbeda, dan berhasil membawa delapan pouch minyak kemasan dua liter. 

Herlina mengaku membeli minyak merek Filma kemasan dua liter seharga Rp 28 ribu. Padahal, sebelum harga minyak goreng turun, harganya sekitar Rp 39 ribu bahkan ada yang Rp 42 ribu untuk kemasan dua liter. "Selisihnya cukup terasa, dua belas ribuan, lumayan banget itu, apalagi buat kita yang dagang, kan memang butuh minyak banyak," ujarnya. 

Berburu minyak murah hari ini juga dilakukan Suroso. Owner Ayam Geprek Chef Roso ini mengerahkan istri dan beberapa karyawannya untuk bergantian membeli minyak goreng. Karena pembelian dibatasi maksimal dua item. "Masing-masing bisa dapat dua kemasan minyak isi dua liter," ujar Chef Roso. 

Turunnya harga minyak goreng disambut gembira outlet ayam geprek yang ada di wilayah Curug, Pondok Petir dan Sawangan ini. Chef Roso mengaku, dalam sehari dia membutuhkan paling sedikit 10 liter minyak goreng. Karena itu, saat harga minyak terus naik, Chef Roso mengaku bingung, karena dia juga tak mau lantas menaikkan harga ayam gepreknya. 

Menyikapi harga minyak goreng yang melambung, salah satu kiat yang dilakukan Chef Roso untuk menekan biaya produksi adalah minyak goreng yang dipakainya tidak lagi pilih-pilih merek. "Kita tidak lagi pakai merek tertentu, pokoknya yang penting minyak goreng bukan air, karena ayam geprek harus digoreng dalam minyak yang banyak," ujarnya. 

Dia berharap, pemerintah bisa terus memberikan kebijakan seperti harga minyak yang turun ini. "Kalau bisa, jangan hari ini saja, tapi seterusnya. Kami UMKM sangat terbantu dengan penurunan harga minyak, apalagi buat mereka yang produknya goreng-gorengan," kata Chef Roso. 

Selain minyak, Chef Roso berharap harga ayam juga bisa ikut turun seperti minyak goreng. Karena awalnya, harga ayam potong tadinya Rp 32 ribu per ekor, kini menjadi Rp 37.500. "Semoga pemerintah bisa segera menstabilkan harga-harga kebutuhan yang naik ini," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement