Rabu 19 Jan 2022 13:24 WIB

Dinkes DKI: Covid-19 di Sekolah Berawal dari Komunitas

Program ACF dipaksakan di sekolah-sekolah untuk memantau keberhasilan prokes di DKI.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Pelajar mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (3/1). Berdasarkan kebijakan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang diputuskan pada 21 Desember 2021 mengenai panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen mulai hari ini Senin (3/1).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pelajar mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (3/1). Berdasarkan kebijakan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang diputuskan pada 21 Desember 2021 mengenai panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen mulai hari ini Senin (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pihaknya sudah mengupayakan Active Case Finding (ACF) terkait temuan kasus Covid-19 selama PTM terbatas di DKI. Menurut dia, berbagai kasus positif yang kini terdeteksi di 39 sekolah, bermula dari komunitas, alih-alih dari sekolah.

“Dinkes tidak sendiri, ada Dinas Pendidikan DKI dan satgas yang mengevaluasi itu dan nanti akan ada rekomendasinya,” kata Widyastuti.

Baca Juga

Jika ada sekolah yang tidak bersedia mengikuti kebijakan ACF, kata dia, pihaknya akan tetap melakukan koordinasi dengan Disdik dengan cara persuasi pada sekolah tersebut. Dia menambahkan, hal itu dipaksakan untuk memantau keberhasilan prokes di PTM DKI.

“Sekolah yang gak mau di-ACF harus terus-menerus dilakukan pendekatan,” jelasnya.

Ditanya berapa sekolah yang dilakukan ACF di DKI sejauh ini, Widyastuti tak menyebut angkanya. Tetapi, kata dia, pihaknya menggunakan konsep wilayah terdekat dari puskesmas yang ada. Sehingga, ACF itu, kata dia, juga bisa disinergikan dengan jadwal vaksinasi yang ada di sekolah.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, berdasarkan temuan terbaru, ada penambahan sekitar 67 kasus Covid-19 di 39 sekolah. Hasilnya, keseluruhan 39 sekolah ditutup sementara.

“Dari total sekian, ada 62 peserta didik, pendidik dua dan tenaga kependidikan tiga. Total 67 kasus,” kata Riza kemarin malam di Balai Kota DKI, Senin (18/1).

Dia menambahkan, 39 sekolah itu sudah mencakup seluruh wilayah Kota di Jakarta. Kendati demikian, dia mengaku belum bisa memastikan apakah semua kasus itu terjadi di sekolah ataupun tidak.

“Tapi justru dari data sementara lebih banyak mereka terpapar itu bukan di sekolah, apa di rumah atau perjalanan,” lanjutnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement