REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media Inggris masih terus memberitakan Everton membidik pelatih AS Roma Jose Mourinho sebagai pilihan pertama untuk menggantikan posisi Rafa Benitez meskipun semua bukti menunjukkan hal sebaliknya. Mourinho juga sudah terang-terangan akan menolak tawaran tersebut.
Klub Liga Primer Inggris memecat Benitez akhir pekan lalu dan untuk saat ini menunjuk Duncan Ferguson sebagai manajer sementara. Menurut Sky Sports UK, direktur Everton tetap bersikeras bahwa Mourinho adalah pilihan pertama mereka untuk mengambil alih secara permanen.
Mourinho baru saja bergabung dengan Roma pada musim panas dengan kontrak tiga tahun. Ia tidak berniat meninggalkan Stadio Olimpico sedikit pun. Giallorossi sibuk membentuk skuad sesuai keinginan Murinh, membawa Ainsley Maitland-Niles dan Sergio Oliviera di jendela transfer Januari, dan masih lebih banyak pergerakan di bursa transfer yang diharapkan.
Menurut laporan Football Italia, Selasa (18/1/2022), tindakan Mourinho menolak tawaran itu adalah keputusan cerdas. Wajar untuk mengatakan bahwa klub Merseyside seperti piala buruk saat ini. The Toffees telah mempekerjakan lima pelatih dalam enam tahun terakhir. Meskipun investasi yang signifikan dikeluarkan pemilik klub Farhad Moshiri, Everton tetap belum memiliki harapan cerah.
Everton saat ini duduk di urutan ke-16 klasemen Liga Primer Inggris, hanya unggul enam poin dari kandidat degradasi Norwich City. Mereka baru saja kehilangan salah satu pemain terbaik mereka, Lucas Digne, dan jelas bahwa ada suasana tak nyaman di ruang gantikarena Benitez bukan sosok yang paling disukai di Merseyside.
Keputusan Mourinho untuk menolak Everton masuk akal. Pelatih asal Portugal itu baru memasuki enam bulan petualangannya bersama Roma dan kedatangan gelandang Sergio Oliveira baru-baru ini dari Porto adalah tanda terbaru bahwa manajemen klub siap untuk mendukungnya.
Roma duduk di urutan keenam klasemen Serie A, hanya enam poin di belakang Juventus yang berada di posisi kelima. Mourinho bekerja dengan pemain yang dia sukai, seperti Tammy Abraham. Ditambah lagi, masa terakhirnya di Inggris tidak berjalan menyenangkan.
Penggemar Tottenham maupun Manchester United tidak memiliki kenangan indah selama pelatih asal Portugal itu bekerja di sana. Sehingga, sulit untuk membayangkan dia bergegas kembali ke Inggris. Mourinho mungkin mengalami beberapa kesulitan di ibu kota Italia selama enam bulan pertamanya, tapi proyeknya bersama Roma sudah terlihat menjanjikan.