Rabu 19 Jan 2022 19:13 WIB

Volkswagen dan Bosch Buat Usaha Patungan Pabrik Baterai di Eropa

Eropa sedang berupaya mengurangi ketergantungan suplier baterai dari China dan Korsel

Ilustrasi Mobil Listrik
Foto: Mgrol101
Ilustrasi Mobil Listrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Volkswagen dan Bosch sepakat mendirikan usaha patungan pada akhir tahun ini untuk melengkapi pabrik sel baterai. Pendirian usaha patungan ini bertujuan membantu Eropa mandiri dalam produksi baterai.

Dikutip dari Reuters, Rabu (19/1/2022), usaha tersebut akan memberikan sistem produksi baterai dan membantu produsen sel baterai dalam meningkatkan dan memelihara lokasi produksi. Mereka akan melayani pabriknya sendiri dan pabrik lainnya di seluruh Eropa.

Baca Juga

"Eropa memiliki satu kali kesempatan untuk menjadi pembangkit tenaga listrik global untuk baterai di tahun-tahun mendatang," kata anggota dewan Volkswagen Thomas Schmall, yang bertanggung jawab atas rencana baterai VW.

"Kami sedang bekerja untuk membangun rantai pasokan Eropa yang lengkap dan terlokalisasi untuk mobilitas elektronik 'buatan Eropa'," kata dia.

Perusahaan tidak mengatakan berapa banyak mereka akan berinvestasi dalam usaha tersebut. Sejauh ini, pabrik sel baterai yang mampu menghasilkan kapasitas hanya di bawah 900 gigawatt jam (GWh) telah diumumkan di Eropa, yang akan menghasilkan sekitar 16 persen dari produksi global pada 2029.

Namun, European Battery Alliance (EBA) mengatakan sepertiga dari baterai global harus diproduksi di Eropa pada 2030 untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok yang mendominasi pasar. Baterai mobil listrik sebagian besar berasal dari Korea Selatan dan China.

Pabrik baterai terbesar yang direncanakan di Eropa adalah Tesla, yang terletak di Berlin. Pabrik yang berlokasi ini di sebelah pabrik kendaraan listriknya ini akan memproduksi lebih dari 100 GWh kapasitas pada puncaknya.

Volkswagen yang berniat untuk mengalahkan Tesla sebagai penjual kendaraan listrik (EV) teratas, telah mengumumkan rencana untuk membangun enam yang disebut gigafactories di Eropa pada akhir dekade dengan kapasitas gabungan 240 GWh.

CEO Volkswagen Herbert Diess, yang pada akhir tahun lalu berselisih dengan dewan pekerja perusahaan atas strategi elektrifikasinya, mengatakan divisi baterai diharapkan menghasilkan penjualan 20 miliar euro ( 22,7 miliar dollar AS) pada akhir dekade ini.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement