REPUBLIKA.CO.ID, Menanti Harga Minyak Goreng Turun
Harga minyak goreng terus meroket selama beberapa bulan terakhir lantaran dipengaruhi faktor global dan nasional. Untuk melandaikan harga minyak goreng, Kementerian Perdagangan melakukan sejumlah upaya.
Penyebab kenaikan harga:
- Harga minyak sawit mentah (CPO) dunia naik tajam menjadi 1.340 dolar AS per ton.
- Pasokan bahan baku di pasar minyak nabati dan lemak secara global berkurang.
- Produksi sawit dalam negeri turun pada semester II 2021.
- Permintaan CPO untuk pemenuhan industri biodiesel naik.
- Gangguan distribusi lantaran Covid-19.
Upaya yang dilakukan pemerintah:
- Menyalurkan minyak goreng kemasan Rp 14.000 per liter ke ritel modern dan pasar tradisional.
- Melakukan operasi pasar secara massal.
- Memberi subsidi dengan dana Badan Pengelola dan Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS).
- Memastikan ketersediaan minyak goreng ke para produsen dan distributor.
Konsumsi minyak goreng di Indonesia:*
Rata-rata 0,98 liter per kapita.
Ket:
*) Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2019
Sumber: Kementerian Perdagangan, Bappenas
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement