Kamis 20 Jan 2022 00:08 WIB

Aktivis Peringatkan Terjadinya Genosida Muslim di India

Pendiri Genocide Watch mengatakan ada tanda dan proses awal genosida terhadap Muslim.

Rep: Mabruroh/Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Wanita Muslim tak dikenal berjalan melewati papan yang menampilkan nama kelompok nasionalis Hindu Sri Ram Sena Hindustan di lingkungan perumahan di Belagavi, India, 7 Oktober 2021. Polisi di tempat lain di India telah menangkap seorang pria yang diduga berada di balik penawaran untuk dijual wanita Muslim terkemuka melalui lelang online palsu, dalam kasus yang telah memicu kemarahan dan kemarahan di seluruh negeri. Aktivis Peringatkan Terjadinya Genosida Muslim di India
Foto: AP/Aijaz Rahi
Wanita Muslim tak dikenal berjalan melewati papan yang menampilkan nama kelompok nasionalis Hindu Sri Ram Sena Hindustan di lingkungan perumahan di Belagavi, India, 7 Oktober 2021. Polisi di tempat lain di India telah menangkap seorang pria yang diduga berada di balik penawaran untuk dijual wanita Muslim terkemuka melalui lelang online palsu, dalam kasus yang telah memicu kemarahan dan kemarahan di seluruh negeri. Aktivis Peringatkan Terjadinya Genosida Muslim di India

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Serangan kekerasan terhadap muslim di India terus meningkat. Seiring dengan peningkatan kekerasan dan diskriminasi ini, genosida Muslim di India diramalkan akan terjadi. 

Seorang pakar bahkan pernah meramalkan akan terjadi genosida Tutsi di Rwanda, beberapa tahun sebelum benar-benar terjadi pembantaian pada 1994. Pendiri Genocide Watch Gregory Stanton mengatakan, selama selama briefing kongres AS, ada tanda dan proses awal genosida di negara bagian Assam dan Kashmir yang dikelola India.

Baca Juga

Peringatan itu lahir seiring meningkatnya kekerasan dan diskriminasi terhadap Muslim di India. "Kami memperingatkan genosida bisa saja terjadi di India," kata Stanton, dilansir dari Al Araby, Rabu (19/1).

Dia berbicara atas nama LSM yang ia luncurkan pada 1999 untuk memprediksi, mencegah, menghentikan, dan meminta pertanggungjawaban atas kejahatan tersebut. Klaimnya muncul setelah kelompok Hindutva mengadakan acara keagamaan di kota Haridwar di negara bagian Uttarakhand menyerukan genosida dan kekerasan terhadap Muslim dan minoritas lainnya atas nama melindungi agama Hindu.

Seorang pembicara mengatakan kepada orang banyak bahwa orang tidak perlu khawatir masuk penjara karena membunuh Muslim dalam pertemuan yang berlangsung antara 17 dan 19 Desember 2021. Awal bulan ini, sebuah aplikasi dibuat dengan tujuan melelang wanita Muslim dalam kasus pelecehan komunal. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement