Kamis 20 Jan 2022 03:04 WIB

Luhut: Tidak Perlu Saling Menyalahkan dengan Kenaikan Omicron

Masyarakat diimbau bijak bepergian dan menghindari ke luar negeri.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus raharjo
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap Covid-19 varian omicron. "Kita harus tetap hati-hati dengan omicron yang sudah terdeteksi ada di Indonesia sejak 8 Desember tahun lalu," kata Luhut saat peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Jambi, Rabu (19/1/2022).

Menurut Luhut yang juga Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, diperkirakan puncak penularan omicron terjadi pada pekan kedua atau pekan ketiga Februari. Namun, kata Luhut, diharapkan penularan varian ini tidak terlalu tinggi.

Baca Juga

Pengendalian omicron, kata Luhut, tergantung pada kekompakan. "Tergantung kita semua. Kita harus ikuti apa kata para ahli. Kita harus kompak. Pemerintah harus kompak. Rakyat harus kompak dan mau bekerja sama. Tidak perlu saling menyalahkan," katanya.

Luhut juga mengingatkan semua pihak untuk kompak menjaga protokol kesehatan, melakukan vaksinasi lengkap, serta vaksinasi penguat untuk mengendalikan omicron. Menurut Luhut, kekompakan terbukti membuat Indonesia sukses mengendalikan Covid-19.

"Kita ini dikenal sebagai negara yang mampu mengendalikan Covid-19 dengan menyeimbangkan gas dan rem," tegasnya.

Terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Gerard Plate kembali mengingatkan masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi. "Segera vaksinasi lengkap. Yang mendapatkan fasilitas vaksinasi penguat, segera lakukan booster," katanya di Jakarta, Rabu (19/1/2022).

Johnny juga meminta masyarakat menjaga protokol kesehatan untuk mencegah meluasnya penularan virus omicron. "Pakai masker, hindari ke luar negeri, bijak bepergian, dan hindari kerumunan sedapat mungkin,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement