REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN--Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan operasi pasar minyak goreng tahap dua untuk membantu warga kurang mampu mendapatkan minyak goreng dengan harga lebih murah.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan Birhasani di Banjarmasin Rabu (19/1) mengatakan, pada tahap pertama operasi pasar yang digelar akhir 2021, pihaknya telah menggelontorkan sebanyak 30 ribu liter minyak goreng."Pada pasar murah tahap dua ini, kami menyiapkan 10 ribu liter minyak goreng," katanya.
Pasar murah tersebut digelar, karena hingga kini harga minyak goreng masih cukup tinggi yaitu Rp21.000 per liter atau naik dibanding sebelumnya sekitar Rp 12.000 per liter. Rencananya pasar murah tahap dua tersebut, akan digelar di sembilan kabupaten dan kota di Kalsel, pada minggu ke tiga Januari.
Selain menggelar pasar murah minyak goreng, kata Birhasani, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Bulog, kepolisian, distributor, Bank Indonesia dan terkait lainnya, untuk mengantisipasi terjadinya gejolak pasar akibat kenaikan harga kebutuhan pokok. Selain minyak goreng, harga tepung terigu juga melonjak dalam beberapa pekan terakhir.Kondisi tersebut, mempengaruhi produksi UMKM di Kalsel, terutama produksi roti, mie dan lainnya.
Salah seorang pemilik industri mie dan pangsit di Banjarmasin Rasidi mengatakan, sejak tiga bulan terakhir, terjadi kenaikan harga tepung terigu cukup signifikan."Kami berharap, kenaikan harga tepung ini bisa segera dikendalikan," katanya.
Selain tepung dan minyak goreng, Birhasani berharap, seluruh distributor juga segera menambah pasokan gula, yang dikhawatirkan juga akan bergejolak, terutama menjelang puasa Ramadhan.