Saudi Airlines Kembali Buka Penerbangan Umrah Melalui Madinah
Rep: Retno Wulandhari/ Red: Budi Raharjo
Saudi Airlines (Saudia) kembali membuka rute penerbangan ke Madinah Rabu (19/1). Pada penerbangan kali ini, Saudia mengangkut jamaah umrah yang diberangkatkan melalui Terminal 3 Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta. | Foto: Saudia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saudi Airlines (Saudia) kembali membuka rute penerbangan ke Madinah Rabu (19/1). Pada penerbangan kali ini, Saudia mengangkut jamaah umrah yang diberangkatkan melalui Terminal 3 Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Saudia Manager Indonesia, Singapore and Australia, Ibrahim Alqubbi, mengatakan ini merupakan penerbangan perdana Saudia dengan tujuan Madinah setelah dicabutnya larangan bagi warga negara Indonesia untuk bisa memasuki wilayah Kerajaan Arab Saudi.
"Baru-baru ini kami kembali membuka penerbangan umrah. Ini merupakan penerbangan pertama kami ke Madinah," kata Ibrahim, Rabu (19/1).
Meski demikian, menurut Ibrahim, Saudia sebelumnya juga telah melayani penerbangan umrah melalui Jeddah dengan frekuensi sebanyak lima kali seminggu. Sedangkan rute Madinah, Saudia berencana akan melayani penerbangan sebanyak dua kali seminggu.
Seiring dengan mulai longgarnya pembatasan mobilitas masyarakat, Ibrahim meyakini aktivitas penerbangan Saudia dari Indonesia menuju Saudi Arabia kembali normal. "Setelah semua ini, penerbangan kami akan kembali normal, seperti diketahui kami mempunyai tiga penerbangan per hari ke Saudi Arabia," terang Ibrahim.
Pada penerbangan ini Saudia menggunakan jenis pesawat tipe Boeing 777-300 ER. Menurut Ibrahim, armada tersebut merupakan pesawat dengan tipe termuda dan berada dalam kondisi yang baik. Adapun armada yang dimiliki oleh Saudia saat ini rata-rata usianya tidak lebih dari lima tahun.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang, Ibrahim menjelaskan penerbangan ini telah melalui serangkaian prosedur protokol kesehatan sebagai standardisasi penerbangan di era kenormalan baru dan telah mengikuti ketentuan regulasi yang telah di terapkan oleh pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.
Pesawat Saudia juga telah di lengkapi teknologi HEPA filter (High Efficiency Particle Air) dan sterilisasi UVC dengan memanfaatkan sinar Ultra Violet yang dipancarkan. Teknologi bertujuan untuk menjaga kabin agar tetap steril dan terbebas dari virus. Para awak kabin Saudia akan menggunakan masker dan alat pelindung kesehatan selama penerbangan dan juga mengikuti precaution measures yang telah diterbitkan oleh GACA.
Sebagai informasi, Saudia juga mendapatkan penghargaan dari Airline Passenger Experience (APEX) dengan kategori Diamond dalam hal kesehatan dan keamanan. Penghargaan tersebut merupakan status tertinggi yang diberikan kepada maskapai untuk mengapresiasi usaha mereka dalam menerapkan protokol kebersihan di seluruh kegiatan operasionalnya.
Tidak hanya umrah, Saudia juga menyatakan kesiapannya untuk mendukung penerbangan haji tahun ini. Ibrahim mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu regulasi dari pemerintah Saudia Arabia. Menurutnya, pemerintah Saudi Arabia cukup ketat dalam mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.
"Tentunya kami siap melayani penerbangan haji, segera akan kami lakukan setelah regulasi di deklarasikan," tutup Ibrahim.
Pembukaan kembali rute penerbangan ke Madinah dinilai akan berpotensi meningkatkan jumlah penumpang Saudia tahun ini. "Kami sangat optimis akan pertumbuhan jumlah penumpang dimana banyak penumpang Saudia yang tertunda perjalannanya di karenakan ditutupnya akses masuk ke Kerajaan Arab Saudi selama masa pandemi," kata Ibrahim.
Saudia memastikan akan tetap mengikuti regulasi yang di terapkan oleh Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi seandainya pengetatan mobilitas kembali diterapkan. Terkait tiket yang sudah dibeli, perusahaan akan melakukan pengembalian dana ke penumpang. ADV