Kamis 20 Jan 2022 03:53 WIB

Anggota DPRD Ini Tegaskan Sumur Resapan tak Efektif Atasi Banjir Jakarta

Karena masih terdapat genangan selama dua hari usai hujan berintensitas tinggi.

Pekerja menyelesaikan proyek galian sumur resapan di kawasan Jalan D.I Panjaitan, Jakarta Timur. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja menyelesaikan proyek galian sumur resapan di kawasan Jalan D.I Panjaitan, Jakarta Timur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menegaskan bahwa sumur resapan tidak efektif mengatasi banjir yang terjadi di Ibu Kota Jakarta. Karena masih terdapat genangan selama dua hari usai hujan berintensitas tinggi.

Gembong menuturkan sumur resapan menjadi program unggulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menangani banjir. Namun hal itu tidak berhasil mengatasi persoalan banjir. "Faktanya ada 26 ribu yang dibangun tahun 2021, faktanya tidak menjawab persoalan banjir, itu fakta jadi bukan Gembong yang ngomong," kata Gembong dihubungi di Jakarta, Rabu (19/1/2022).

Baca Juga

Bahkan menurut Gembong, dalam persoalan banjir Jakarta, Anies Baswedan belum melakukan upaya nyata untuk menangani bencana tahunan Jakarta itu. Karenanya Gembong mengaku setuju dengan diksi 'kerja senya' yang dipilih Anies ketika mengklaim keberhasilan menangani banjir di Jakarta. "Ya memang senyap, Pak Anies betul itu bahasanya senyap, karena memang tidak ada yang dikerjakan," ujar Gembong.

Menurut Gembong, tidak ada satu pun program penanganan banjir dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta yang dikerjakan Anies. Malah, Anies berfokus pada penanganan lumpur yang jadi pekerjaan setiap tahun untuk menormalkan kapasitas air, dan pembangunan sumur resapan yang akhirnya tidak efektif mengentaskan banjir Jakarta.

"Tidak mengerjakan apa-apa, tidak ada aksi apa-apa kecuali aksi yang bersifat rutin ya gerebek lumpur itu, dan sumur resapan yang tidak efektif. Jadi kalau Pak Anies mengatakan kerja senyap ya memang betul, saya mengatakan betul 100 persen," ucap dia.

Gembong juga tak heran bila titik banjir hari Rabu ini terus bertambah di mana dari pukul 06.00 WIB hanya 31 titik banjir, pukul 15.00 WIB titik banjir bertambah menjadi 102 RT. Titik banjir yang terus meluas, kata Gembong, sebagai bukti Anies tidak mengerjakan apapun terkait prioritas pengentasan banjir Jakarta.

"Karena selama lima tahun memang pengentasan persoalan banjir tidak dilakukan eksekusi sama sekali sebagaimana tertuang dalam RPJMD," ucap Gembong.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa banjir yang melanda wilayah Jakarta cepat surut. Anies menyebutkan, banjir bisa cepat surut karena kerja sistematis dari jajaran Pemprov DKI Jakarta.

"Jakarta dilanda hujan ekstrim tapi bisa ditangani cepat. Kenapa? Atas izin Allah, kerja sistematis dan kerja cepat itu membuatkan hasil. Alhamdulillah, berkat kesiapan dan tanggapnya jajaran Pemprov DKI sebagian besar titik banjir kemarin sudah surut di hari yang sama," kata Anies dalam akun resmi Instagram-nya, @aniesbaswedan, Rabu.

Anies menuturkan, lebih dari 100 pompa bergerak dan 480 pompa stasioner untuk mengurangi genangan."Semua dikerahkan untuk memompa dari kawasan tergenang dan dialirkan ke saluran kanal atau sungai. Surut cepat karena semua sumber daya dikerahkan. Itulah kerja jajaran DKI: senyap dan tuntas!," ucap Anies menambahkan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement