REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Pelatih Leicester City, Brendan Rodgers kecewa berat. Timnya baru saja ditaklukkan Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Primer Inggris.
Kubu the Foxes menyerah 2-3 dari Spurs di King Power Stadium, Kamis (20/1) dini hari WIB. Sejatinya hingga waktu normal berakhir, tuan rumah unggul 2-1. Di luar dugaan, pada injury time kubu tamu menyamakan kedudukan bahkan berbalik memimpin.
Ini yang mendasari kekecewaan Rodgers. Ia frustrasi. Ia berpendapat, selama 93 menit mereka tampil bagus.
"Sangat naif, ketika kebobolan di akhir pertandingan. Jelas ada pembelajaran yang terjadi, tetapi anda tidak bisa kalah dalam permainan, dengan cara seperti itu," kata juru taktik berkebangsaan Irlandia Utara ini kepada LCFC TV, dikutip dari laman resmi klubnya.
Pada babak pertama Rodgers sudah memberitahukan apa yang harus dilakukan anak asuhnya. Menurutnya, James Maddison dan rekan-rekan harus meningkatkan akurasi operan. Itu hal yang fundamental.
Kemudian usai jeda, ia fokus pada ketahanan fisik. Ia meminta pasukannya lebih agresif dalam memenangkan duel. Terutama dalam duel udara.
"Kami tidak melakukan itu, dan kemudian kami tertinggal. Ini mengecewakan," ujar Rodgers.
Ada sejumlah penggawa the Foxes yang absen. Penyebabnya, karena cedera, dan berbagai situasi lainnya. Sang arsitek enggan mencari alasan.
Apalagi Leicester sudah mentas tanpa diperkuat beberapa penggawanya, di beberapa pertandingan. Jadi bukan hal baru. Rodgers hanya sulit menerima ketika mereka kecolongan dua gol di menit-menit terakhir.
Sepanjang musim 2021/22 bergulir, Jonny Evans dan rekan-rekan sudah merasakan delapan kekalahan di pentas Liga Primer. The Foxes berada di posisi ke-10 klasemen sementara, dengan tiga laga tunda yang belum dimainkan.