Kamis 20 Jan 2022 10:59 WIB

Infeksi Covid-19 Disebut Capai Puncak Baru di Amerika

Infeksi Covid-19 mencapai puncak baru di Amerika dengan 7,2 juta kasus baru

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Petugas medis sedang melakukan simulasi bagi vaksin Pfizer di rumah sakit di Queens, New York, Amerika Serikat.
Foto: EPA
Petugas medis sedang melakukan simulasi bagi vaksin Pfizer di rumah sakit di Queens, New York, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) melaporkan pada Rabu (19/1/2022), infeksi Covid-19 mencapai puncak baru di Amerika dengan 7,2 juta kasus baru dan lebih dari 15 ribu kematian pada pekan lalu. Karibia mengalami peningkatan infeksi paling tajam sejak dimulainya pandemi, sedangkan wilayah Amerika Utara, Amerika Serikat, dan Kanada mengalami lonjakan rawat inap akibat Covid-19.

"Virus ini menyebar lebih aktif daripada sebelumnya," kata Direktur PAHO Carissa Etienne dalam sebuah pengarahan.

Baca Juga

PAHO merekomendasikan agar negara-negara memprioritaskan tes antigen cepat untuk orang dengan gejala Covid-19 dan yang berisiko menyebarkan virus. Rekomendasi ini mengingat kekurangan pengujian di berbagai wilayah.

Manajer Insiden PAHO Sylvain Aldighieri menyatakan, Omicron menyebar dengan cepat di semua wilayah. Kondisi itu terjadi meskipun lebih dari 60 persen orang di Amerika Latin dan Karibia telah sepenuhnya divaksinasi terhadap Covid-19.

Aldighieri menegaskan, kemajuan varian dalam beberapa minggu dan bulan mendatang akan tergantung pada langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk menahannya. Salah satu yang bisa dan harus terus dilakukan dengan menggunakan masker dan menerapkan jarak sosial. Melakukan vaksinasi pun harus tetap dilakukan untuk mengurangi keparahan kasus Covid-19 dan rawat inap.

Sementara itu, WHO menatakan jumlah kasus baru virus Covid-19 secara global naik 20 persen pada pekan lalu menjadi lebih dari 18 juta. Dalam laporan mingguan, WHO mengatakan jumlah infeksi baru Covid-19 meningkat di setiap wilayah dunia kecuali Afrika, yang kasus menurun hampir sepertiga.

Jumlah kematian secara global tetap sama dengan pekan sebelumnya, yaitu sekitar 45 ribu. Kasus Covid-19 yang dikonfirmasi melonjak sekitar 50 persen pada pekan sebelumnya. Awal Januari WHO melaporkan peningkatan terbesar kasus Covid-19 selama satu pekan.

WHO mengatakan, Asia Tenggara mencatat peningkatan terbesar  kasus virus corona pekan lalu, yaitu mencapai 145 persen. Sementara Timur Tengah mengalami kenaikan kasus mingguan sebesar 68 persen.

Peningkatan terkecil tercatat di Amerika dan Eropa, masing-masing sebesar 17 persen dan 10 persen.  Para ilmuwan mengatakan, ada tanda-tanda awal bahwa wabah yang didorong oleh variab omicron mungkin telah mencapai puncak di Inggris dan Amerika Serikat. Menurut para ilmuwan, kasus Covid-19 di kedua negara itu dapat segera turun dengan tajam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement