Jumat 21 Jan 2022 03:55 WIB

Armada Laut Rusia Bisa Jadi Kunci Serangan Utama ke Ukraina

Rusia memiliki armada laut yang cukup kuat untuk menyerang musuh.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Kapal selam kelas kilo buatan Rusia.
Foto: Naval-technology.com
Kapal selam kelas kilo buatan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia memiliki armada laut yang cukup kuat untuk menyerang musuh. Armada Laut Hitam Rusia memiliki enam kapal selam aktif.  

Enam kapal selam kelas Kilo Armada Laut Hitam merupakan kekuatan bawah laut nomor dua di wilayah tersebut, setelah angkatan laut Turki yang memiliki kapal selam buatan Jerman. Armada Laut Hitam dengan kapal penjelajahnya, dapat menyapu wilayah lautan dengan mudah. Sementara angkatan laut Ukraina hanya memiliki sedikit persenjataan.

Baca Juga

Armada Laut Hitam memiliki daya angkat amfibi yang cukup untuk mengangkut beberapa batalyon sekaligus. Serangan amfibi dapat menjadi bagian dari rencana untuk melumpuhkan pelabuhan strategis Ukraina, Odessa yang dilalui tiga perempat perdagangan negara. Sementara brigade mekanik yang meluncur ke barat dari Krimea, dan beberapa batalyon infanteri angkatan laut bisa datang melalui laut.

“Kekuatan ini, meskipun tidak terlalu besar, mungkin akan mendapat manfaat dari dukungan angkatan laut,” ujar Sidharth Kaushal dan Sam Cranny-Evans dalam sebuah studi untuk Royal United Services Institute di London, dilansir Forbes, Kamis (20/1).

Kapal penjelajah Armada Laut Hitam Moskva juga dapat berfungsi sebagai  baterai pertahanan udara bergerak, yang melindungi pasukan darat dari lepas pantai. Misi ini telah dilakukan kapal penjelajah di Suriah.

Dalam beberapa tahun terakhir Rusia telah meningkatkan kemampuan serangannya dengan rudal subsonik, yang memilili hulu ledak seberat ribuan pon dan jangkauan ribuan mil atau lebih. Ini merupakan indikasi modernisasi persenjataan Rusia.

Jika Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan bahwa invasi lapis baja terlalu berisiko, maka Kremlin dapat menggabungkan serangan yang lebih terbatas yaitu dengan serangan langsung terhadap para pemimpin Ukraina. Kaushal dan Cranny-Evans mengatakan, Rusia telah memperhitungkan semua rencana serangan untuk mendapatkan konsesi maksimal.

“Serangan terhadap target jauh di dalam Ukraina, kemudian menyertai serangan darat yang lebih dangkal yang mengamankan keuntungan lokal di dekat perbatasan,” ujar Kaushal dan Cranny-Evans.

Dalam laporannya, Kaushal dan Cranny-Evans mengatakan, Kalibrs bisa menjadi senjata utama untuk serangan. Sementara Kilo Armada Laut Hitam, yang bersembunyi di bawah air bisa menjadi penembak utama.

Ukraina tidak sepenuhnya lemah terhadap kekuatan persenjataan Rusia. Angkatan Laut Kiev memang tidak memiliki kapal perang besar yang dipersenjatai dengan baik atau pesawat patroli berawak yang signifikan, tetapi merrka dapat menjatuhkan ranjau laut  ke hampir semua sisi kapal. Di sisi lain, Kilo Armada Laut Hitam telah berlatih dengan kapal penyapu ranjau, yang bertujuan untuk mengurangi satu-satunya hambatan serius bagi operasi mereka sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement