REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korea Selatan pada Kamis (20/1/2022) meluncurkan peta jalan jangka panjang untuk mendorong industri metaverse-nya. Negeri gingseng itu memiliki tujuan menjadi pasar terbesar kelima di dunia dalam lima tahun ke depan.
Berdasarkan rencana tersebut, Korea Selatan akan mendorong setidaknya 220 perusahaan metaverse dengan volume penjualan lebih dari 5 miliar won (4,2 juta dollar AS). Korsel juga akan membuat akademi metaverse tahun ini untuk membina 40.000 ahli lokal pada tahun 2026, kata kementerian TIK dan Sains negara itu, dikutip Yonhap.
"Metaverse adalah 'Dunia Baru' digital dengan kemungkinan tak terbatas," kata Menteri Sains dan TIK Lim Hye-sook.
Dia mengatakan bahwa pemerintah akan bekerja sama dengan industri dan kementerian terkait untuk membangun semesta digital ini. Metaverse mengacu pada ruang virtual bersama di mana pengguna berinteraksi satu sama lain melalui avatar digital dan mengalami dunia virtual reality (VR).
Platform semacam itu semakin populer selama beberapa tahun terakhir karena orang-orang mengalihkan aktivitas mereka secara online di tengah pandemi. Korea Selatan juga berencana untuk membangun lembaga bahasa Korea online di platform metaverse untuk orang asing dan memulai beberapa proyek untuk menerapkan teknologi metaverse dalam pariwisata, kedokteran dan seni, termasuk di K-pop.
Untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut, negara itu juga akan menjalankan "K-Metaverse Academy" untuk membantu startup metaverse global memasuki pasar dalam negeri dan menghubungkan mereka dengan perusahaan konten lokal. Saat ini, Korea Selatan dikatakan berada di peringkat ke-12 dunia dalam hal pangsa pasar di industri metaverse.