Jumat 21 Jan 2022 01:08 WIB

BPBD Lebak Minta Warga Waspada Longsor dan Banjir

BPBD Lebak hingga saat ini siaga untuk menghadapi bencana alam

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ibu membawa anaknya mengungsi dari banjir di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Rabu (12/1/2022). Hingga Rabu (12/1/2022) malam hari, hujan masih mengguyur daerah tersebut sehingga warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat debit air terus meninggi.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Ibu membawa anaknya mengungsi dari banjir di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Rabu (12/1/2022). Hingga Rabu (12/1/2022) malam hari, hujan masih mengguyur daerah tersebut sehingga warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat debit air terus meninggi.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten meminta warga setempat mewaspada itanah longsor dan banjir seiring dengan cuaca ekstrem saat ini.

"Curah hujan di sini sejak dini hari sampai siang berlangsung dengan intensitas sedang dan ringan," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faizal di Lebak, Kamis (20/1/2022).

Baca Juga

Cuaca ekstrem yang ditandai curah hujan meningkat dipastikan berpotensi menimbulkan bencana, di mana wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah rawan longsor dan banjir. Itu karena topografi Lebak berupa perbukitan, pegunungan, aliran sungai, dan pesisir pantai.

Masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di daerah rawan bencana alam tersebut hingga saat ini mencapai ribuan kepala keluarga yang tersebar di 28 kecamatan. Pada 2020, kata Reza, banjir bandang dan tanah longsor di daerah itu menimbulkan korban jiwa dan ribuan warga mengungsi.

"Kami minta warga jika hujan terus-menerus maka mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk mengurangi risiko kebencanaan," katanya.

Kendati hingga saat ini belum menerima laporan adanya warga yang terdampak bencana alam, BPBD Lebak hingga saat ini siaga untuk menghadapi bencana alam dengan mempersiapkan peralatan evakuasi dan ketersediaan logistik. Selain itu, BPBD Lebak berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Saya kira koordinasi itu sangat penting untuk mempercepat penanggulangan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam," kata Reza.

Sejumlah warga Cimarga, Kabupaten Lebak yang tinggal di daerah aliran sungai mengaku curah hujan meningkat hingga menyebabkan debit air sungai meningkat tapi belum meluap. "Kami tetap waspada banjir karena curah hujan intensitas ringan dan sedang masih berpeluang hingga malam hari," kata Ujang, seorang warga Cimarga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement