Kamis 20 Jan 2022 18:39 WIB

Apakah Takut Mati Menjadi Indikator Lemahnya Iman Seseorang?

Kematian merupakan keniscayaan yang akan dihadapi semua orang

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Kematian (ilustrasi).  Kematian merupakan keniscayaan yang akan dihadapi semua orang
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kematian (ilustrasi). Kematian merupakan keniscayaan yang akan dihadapi semua orang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Apakah takut akan kematian itu merupakan tanda lemah iman?

Mungkin pertanyaan ini sempat tebersit di pikiran seorang Muslim, ketika dirinya sedang dilanda pergulatan batin. Jika memang ketakutan ini dibolehkan, sejauh mana batasnya?

Baca Juga

Anggota Fatwa Darul Ifta Mesir, Syekh Mahmud Syalabi, menyampaikan, takut mati adalah hal wajar dan seseorang seharusnya takut bertemu Allah ﷻ. Meski demikian, dia mengingatkan untuk tidak terus terbelenggu dengan pikiran tersebut. 

"Namun yang tidak wajar adalah ketika rasa takut terhadap kematian itu menjadi penyakit dan menghilangkan fokus seseorang sehingga ibadahnya menjadi rusak," kata dia seperti dilansir laman Elbalad, Kamis (20/1). 

Sementara itu Syekh Dr Ahmad Mamduh, anggota fatwa Darul Ifta yang lain, juga menjelaskan, rasa takut terhadap kematian tentu adalah hal yang wajar dan belum tentu itu menjadi tanda lemah iman. Orang-orang pada umumnya memang takut terhadap kematian. 

Karena itu, menurut Syekh Ahmad Wissam, bila rasa takut terhadap kematian ini membuat seorang Muslim termotivasi untuk meningkatkan amal ibadahnya dan semakin mendekatkan diri kepada Allah ﷻ, maka tentu ini dianjurkan. Allah ﷻ berfirman: 

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ

"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya)." (QS An Naziat ayat 40-41)

"Memikirkan kematian adalah salah satu hal yang tidak boleh memenuhi pikiran seseorang. Setiap Muslim diperintahkan untuk mengerjakan apa yang diwajibkan kepadanya," papar Syekh Wissam.

 

Sumber: elbalad 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement