REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama pada anak usia enam sampai 11 tahun di Kota Yogyakarta sudah mencapai 100 persen lebih dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Menurut data Kementerian Kesehatan, anak usia enam sampai 11 tahun yang menjadi target vaksinasi Covid-19 di Kota Yogyakarta sebanyak 29.956 anak tetapi hingga Rabu (19/1/2022) jumlah anak yang mendapat vaksinasi dosis pertama sudah 33.381 anak dan yang sudah dapat suntikan dua dosis vaksin sebanyak 1.896 anak.
"Jika dihitung dari jumlah target sasaran yang ditetapkan Kementerian Kesehatan, maka jumlah anak yang sudah divaksinasi di Yogyakarta sudah lebih dari 100 persen," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah di sela pelayanan vaksinasi bagi anak di Yogyakarta, Kamis (20/1/2022).
Menurut Lana, Kementerian Kesehatan menetapkan target vaksinasi mengacu pada data anak usia enam sampai 11 tahun yang tercatat sebagai warga Kota Yogyakarta."Namun, pelaksanaan vaksinasi untuk anak enam sampai 11 tahun di Kota Yogyakarta dilakukan berbasis sekolah," katanya.
Dengan demikian, kata dia, seluruh anak usia enam sampai 11 tahun yang bersekolah di Kota Yogyakarta dimasukkan sebagai sasaran vaksinasi tanpa membedakan asal kependudukan.
"Meskipun mereka merupakan warga dari kabupaten lain, tetap akan menjadi sasaran vaksinasi asalkan bersekolah di Yogyakarta," katanya, menambahkan, sasaran vaksinasi mencapai sekitar 41.000 anak termasuk siswa dari luar daerah yang belajar di Yogyakarta.
Pelaksanaan vaksinasi dosis satu pada anak usia enam sampai 11 tahun di Kota Yogyakarta diharapkan selesai akhir Januari 2022 dan pelaksanaan vaksinasi dosis keduanya ditargetkan rampung pada Februari 2022. Lana mengatakan bahwa sampai saat ini dinas belum menerima laporan mengenai kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) berat pada anak usia enam sampai 11 tahun.
"Kejadian yang dilaporkan biasanya KIPI ringan seperti nyeri di sekitar lokasi suntikan. Mudah-mudahan tidak ada laporan KIPI berat," katanya.
Salah satu siswa yang menjalani vaksinasi, Marvelsyah Putra, mengaku sempat takut tetapi kemudian memberanikan diri untuk mengikuti vaksinasi."Takut jarum suntik. Tetapi ternyata tidak sakit," kata siswa kelas 6 tersebut.
Ia mengaku sempat merasa sedikit pusing usai menerima suntikan dosis pertama vaksin. "Pusing sedikit saja, tetapi terus hilang," katanya.
Baca: KPPU: Ada Sinyal Ulah Kartel di Balik Kenaikan Harga Minyak Goreng
Ia berharap setelah menjalani vaksinasi kekebalan tubuhnya lebih kuat menghadapi serangan virus penyebab Covid-19 sehingga bisa kembali mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah.
Baca: BMKG Ungkap 3 Faktor Penyebab Kabupaten Pandeglang Terdampak Gempa Terparah
Baca: RSUD Indramayu Siapkan Ruang Isolasi untuk Antisipasi Lonjakan Omicron
"Kalau di rumah bosan sekali. Tidak bisa bertemu teman-teman," katanya.