Kamis 20 Jan 2022 22:30 WIB

2 Kosmonot Siapkan Pelabuhan Dok Rusia Baru

Dok pelabuhan siap untuk menampung pesawat ruang angkasa rusia.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Stasiun Luar Angkasa (Ilustrasi)
Foto: AP
Stasiun Luar Angkasa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua kosmonot Rusia menyelesaikan spacewalk selama tujuh jam. Dengan selesainya spacewalk itu, modul Prichal milik Rusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) kini siap menerima pesawat ruang angkasa pertamanya. 

Anton Shkaplerov, komandan kru Expedition 66, dan Pyotr Dubrov, keduanya dari Roscosmos, keluar dari pos orbit pada Rabu (19/1/2022). Selama spacewalk, mereka menjalankan kabel dan mengonfigurasi modul Prichal baru yang akan digunakan oleh pesawat ruang angkasa awak Soyuz di masa depan dan kendaraan kargo Progress.

Baca Juga

Modul baru, yang menambahkan lima open docking ports, diluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dan dilampirkan ke Nauka pada November 2021 lalu.

Shkaplerov dan Dubrov berhasil menyelesaikan tugas untuk menyediakan daya, komunikasi, dan data rute ke dan dari Prichal dan stasiun luar angkasa lainnya. Kedua kosmonot itu membuka dan mengikat pegangan tangan untuk membantu penjelajahan luar angkasa di masa depan.

Mereka juga menghubungkan kabel dan memasang antena untuk sistem dok otomatis serta memposisikan ulang kamera TV untuk menyediakan dokumentasi aktivitas di luar modul baru.

Shkaplerov dan Dubrov juga memasang target dok untuk digunakan oleh pesawat luar angkasa yang mendekati Prichal. Soyuz MS-21, dijadwalkan diluncurkan pada pertengahan Maret, diharapkan menjadi yang pertama berlabuh dengan modul baru. Roket ini akan membawa tiga kosmonot Rusia untuk bergabung dengan kru Expedition 67.

Kadang-kadang selama perjalanan luar angkasa, Shkaplerov dan Dubrov membuang penutup termal, wadah, dan antena yang mereka lepaskan dari Prichal atau tidak lagi diperlukan. Perangkat keras bekas dilempar ke luar kapal berlawanan dengan arah yang dilalui stasiun ruang angkasa untuk menghindari pertemuan kembali di orbit. Penutup dan antena pada akhirnya akan jatuh kembali ke Bumi dan terbakar saat memasuki atmosfer.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement