REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten bersama pihak TNI berencana melakukan normalisasi aliran sungai untuk menangani dan banjir di daerah itu. "Jadi program normalisasi sungai dan anak sungai kita bekerja sama dengan TNI melalui karya bakti akan kita konsentrasikan di daerah-daerah rawan banjir," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar usai meninjau wilayah banjir di Kecamatan Pakuhaji di Tangerang, Kamis (20/2/2022).
Ia mengatakan hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (18/1) malam telah menyebabkan aliran sungai sekitar meluap dan membanjiri wilayah Pakuhaji dan Kosambi. Ratusan permukiman warga tergenang mencapai 50 hingga 80 sentimeter.
"Jadi kalau dilihat sekarang ini lokasi-lokasi banjir yang berada di Kabupaten Tangerang, lokasinya berada di hilir atau daerah utara di mana aliran sungai dan anak sungai sudah mau masuk ke wilayah laut," katanya.
Ahmad Zaki menyebutkan di Kabupaten Tangerang saat ini hanya bagian wilayah utara yang terdampak banjir. Sedangkan di wilayah selatan yang juga setiap tahunnya sering terjadi banjir saat ini telah tertangani melalui normalisasi sungai tersebut.
"Alhamdulillah dari hasil pemantauan dua hari bahkan hari ketiga ini hujan lokal, banjir itu tinggal memang daerah-daerah yang berada di hilir atau di pesisir pantai. Jadi yang biasanya terjadi banjir di daerah-daerah kecamatan lain itu sudah mulai tertangani dengan normalisasi sungai," tuturnya.
Oleh karena itu, Pemkab Tangerang akan melakukan normalisasi sungai untuk menekan risiko terjadinya banjir ketika memasuki musim hujan seperti saat ini. "Normalisasi sungai dan anak sungai ini berhasil, sehingga nanti kita akan terus lakukan hal tersebut di daerah-daerah yang menuju ke laut atau hilirnya," ungkap dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Abdul Munir mencatat 660 kepala keluarga (KK) dari kedua desa, seperti Laksana dan Gaga di Kecamatan Pakuhaji, terdampak banjir. Bertambahnya jumlah korban terendam banjir tersebut seiring meluapnya aliran sungai besar di wilayah itu. Ditambah lagi intensitas hujan yang tinggi.
Data yang diterima pihaknya, seperti di Kampung Sungai Turi, RT 01 dan RT 02 di RW 10 Desa Laksana Kecamatan Pakuhaji sebanyak 175 KK terdampak banjir. Di RW 11, Desa Laksana sebanyak 175 KK, di Kampung Kebon Mahi RT 01/RW 01, Desa Gaga sebanyak 80 KK, dan Kampung Kamal RT 02/RW 05, Desa Gaga sebanyak 230 KK.
"Warga tidak ada yang mengungsi masih di rumah masing-masing, kami hanya membantu aktivitas keluar masuk di jalan utama Kampung Turi. Dan pada banjir Sungai Turi ini tidak ada korban jiwa. Hanya saja rumah warga terendam banjir setinggi 50 hingga 80 sentimeter," kata dia.