REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Negara bagian terkaya di India membuka kembali kelas tatap muka. Keputusan ini diambil setelah angka kasus infeksi virus corona varian Omicron turun tajam walaupun angka positif di Maharashtra tertinggi di India.
Dalam 24 jam terakhir angka kasus positif di India tembus rekor dalam delapan bulan terakhir sebanyak 317.532 kasus infeksi. Sementara kasus kematian sebanyak 491 kasus, hampir mendekati puncak bulan ini walaupun angka itu termasuk 85 kasus dari gelombang wabah sebelumnya di negara bagian Kerala.
Pusat keuangan India, Mumbai mencatat 6.032 kasus infeksi pada Rabu (19/1/2022) kemarin. Turun dari puncak tertingginya pada 7 Januari lalu yang sebanyak 20.971 kasus. Mumbai merupakan ibukota Negara Bagian Maharashtra yang melaporkan 43.697 kasus positif.
"Kami mendapat permintaan sekolah-sekolah harus dimulai, kami harus memutuskan untuk membuka kembali sekolah dari kelas 1 sampai 12 mulai Senin depan," kata Menteri Pendidikan Maharashtra Varsha Gaikwad, Kamis (20/1/2022).
Lonjakan kasus infeksi mendorong sekolah-sekolah ditutup. Setelah sempat dibuka bulan lalu.
Kasus infeksi di Ibukota New Delhi juga turun drastis usai sempat mencapai puncaknya bulan ini. Pemerintah kota mengatakan mereka mempertimbangkan mencabut peraturan pembatasan sosial. Delhi menutup sekolah, kantor swasta, restoran dan jam malam selama akhir pekan.
Pihak berwenang mengatakan angka rawat inap dan kematian Covid-19 di India pada gelombang wabah varian Omicron kali ini lebih rendah dari gelombang varian Delta. Ketika India mencatat kematian ratusan ribu orang akibat Covid-19.
Total kasus infeksi di India mencapai 38,22 juta kasus, tertinggi kedua setelah Amerika Serikat. Total kasus kematian mencapai 487.693 kasus.