Kasus Konfirmasi Covid-19 di Bantul Bertambah Satu Orang
Red: Muhammad Fakhruddin
Kasus Konfirmasi Covid-19 di Bantul Bertambah Satu Orang (ilustrasi). | Foto: www.freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Kasus konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari terakhir bertambah satu orang, sehingga total kasus positif terpapar secara kumulatif sejak pandemi hingga Kamis menjadi 57.436 orang.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul di Bantul, Kamis (20/1/2022), tambahan kasus baru itu berasal dari Kecamatan Banguntapan, sehingga kasus aktif atau yang isolasi di wilayah tersebut menjadi sembilan orang.
Dalam periode yang sama, untuk kasus konfirmasi COVID-19 yang sembuh nol orang, sehingga total angka kesembuhan dari paparan virus corona di Bantul tetap berjumlah 55.850 orang.
Begitu juga dengan kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia tercatat nol orang, atau tidak ada laporan kasus baru, sehingga total kasus kematian di Bantul masih tercatat 1.569 orang.
Jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi untuk proses penyembuhan di Bantul per Kamis ini masih 17 orang, berasal dari Banguntapan sembilan orang, Imogiri lima orang, dan Sewon, Pajangan, Bantul masing-masing satu orang.
Disebutkan pula untuk 12 kecamatan di Bantul lainnya tidak terdapat kasus aktif COVID-19 atau sudah nol kasus, yaitu Sedayu, Kasihan, Piyungan, Pleret, Jetis, Dlingo, Pandak, Bambanglipuro, Pundong, kemudian Sanden, Srandakan, dan Kretek.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengingatkan kembali tentang dua perisai diri yang harus dilakukan masyarakat sebagai upaya menangkal penularan COVID-19 menyusul adanya kasus penularan dalam beberapa hari terakhir.
"Jadi virus COVID-19 ini kan menular lewat udara, karena menular lewat udara maka kita perlu dua tameng, dua perisai diri yaitu perisai dari dalam dengan memakai masker dan dari dalam dengan vaksin," katanya.
Menurut dia, kedisiplinan masyarakat menggunakan masker itu sangat penting, karena teorinya kalau orang tersebut memakai masker, kalau ada tebaran virus atau penyakit menular tentu tidak akan masuk ke tubuh. "Teorinya seperti itu, sehingga protokol kesehatan utamanya masker itu jangan dianggap imbauan-imbauan yang tidak penting, itu sangat penting, kita terus mengingatkan itu, utamanya saat berkumpul dengan banyak orang," katanya.