Jumat 21 Jan 2022 05:35 WIB

Sulsel Siapkan Ekspor 5 Ton Gula Merah Cair ke Turki

Gula merah cair berbahan baku gula aren itu merupakan produk ekspor terbaru Sulsel.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Menuangkan cairan gula merah (ilustrasi). Sulsel siapkan 5 ton gula aren cair untuk diekspor ke Turki.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menuangkan cairan gula merah (ilustrasi). Sulsel siapkan 5 ton gula aren cair untuk diekspor ke Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Perdagangan saat ini menyiapkan ekspor 5 ton gula merah cair untuk pengiriman ke Turki pada Februari mendatang.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Sulawesi Selatan Ashari Fakhsirie Radjamilo di Makassar, Sulsel, Kamis (20/1/2022), mengemukakan, terdapat permintaan dari Turki sebanyak 5 ton sejak Januari hingga Februari dan tengah disiapkan oleh pelaku UMKM di Kabupaten Jeneponto. "Pada 2020 ini kita berupaya ekspor gula merah cair, ada salah satu UMKM yang kita bina dan untuk proyeknya di Jeneponto. Kita harapkan ini bisa menjadi eksportir juga nantinya," ungkap Ashari.

Baca Juga

Pengiriman gula merah cair yang berbahan baku gula aren tersebut merupakan produk terbaru dari Sulsel yang akan merambah pasar luar negeri. Produk ini siap membidik pasar negara-negara Timur Tengah. "Tanpa kita sadari, ternyata gula aren ini tinggi kandungan vitaminnya dan sudah diuji oleh laboratorium dari Kementerian Kesehatan," kata dia Ashari.

Komoditas ekspor Sulsel didominasi dari tambang, kemudian disusul komoditas pertanian dan perikanan, kemudian industri. Ashari menyebut seluruh potensi yang ada di Sulawesi Selatan akan diupayakan untuk bisa menjadi komoditas ekspor.

Maka dari itu, pihaknya akan melakukan peningkatan SDM para eksportir Sulsel melalui pelatihan, termasuk mereka yang berada di kabupaten. Upaya yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan ekspor Sulsel adalah selalu berupaya untuk menjamin ketersediaan stok yang akan dikirim, seperti tingkat produktivitas rumput laut maupun komoditas lainnya.

Dinas Perdagangan akan lebih aktif melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam meningkatkan hasil produksi berbagai komoditas ekspor. "Jika ingin meningkatkan hasil pertanian, berarti kami harus berkomunikasi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, begitu pula jika semakin ingin meningkatkan hasil perkebunan, berarti kami harus berkomunikasi dengan dinas perkebunan, termasuk hasil hutan, kayu dan lain-lain," ujar Ashari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement