Jumat 21 Jan 2022 02:39 WIB

Radian One, Pesawat Ruang Angkasa yang Rajin dan Serbaguna

Pesawat ini juga bisa digunakan untuk penerbangan biasa dengan kecepatan super.

Rep: ANTARIKSA/ Red: Partner
.
.

Ilustrasi pesawat luar angkasa Radian One saat mengorbit. Gambar: Radian Aerospace
Ilustrasi pesawat luar angkasa Radian One saat mengorbit. Gambar: Radian Aerospace

ANTRIKSA -- Radian Aerospace, sebuah startup berbasis di Washington, Amerika Serikat (AS) muncul dengan sebuah rancangan pesawat siluman pada Rabu, 19 Januari 2022. Mereka mengumumkan telah mengumpulkan sebanyak 27,5 juta dolar AS, setara Rp 394.078.117.732 untuk pendanaan awal.

Uang itu untuk pengembangan Radian One, pesawat ruang angkasa berawak yang diharapkan mampu mengubah sejarah penerbangan luar angkasa. Begitu juga untuk perjalanan di Bumi.

"Kami percaya bahwa akses luas ke luar angkasa berarti peluang tak terbatas bagi umat manusia," kata CEO sekaligus salah satu pendiri Radian, Richard Humphrey seperti dilansir Space.com, Kamis, 20 Januari 2022. Seiring waktu, Radian ingin membuat perjalanan luar angkasa yang ekonomis, namun tetap nyaman seperti perjalanan dengan pesawat biasa.

"Kami tidak fokus pada pariwisata (luar angkasa), tetap berdedikasi untuk misi yang membuat hidup lebih baik di planet kita sendiri, seperti penelitian, manufaktur di luar angkasa, dan pengamatan terestrial," kata dia. Selain ke luar angkasa, misi itu juga mencangkup wahana pengiriman yang cepat di seluruh bagian Bumi ini.

Ilustrasi Radian One yang terbang saat matahari terbenam. Gambar: Radian Aerospace.
Ilustrasi Radian One yang terbang saat matahari terbenam. Gambar: Radian Aerospace.

Radian One memang dirancang sebagai kendaraan yang ambisius. Ini akan memiliki kemampuan meluncur dan mendarat secara horizontal di landasan pacu. Hal itu yang membuat dia berbeda dengan pesawat pengorbit ulang-alik yang penah dimiliki NASA. Ulang-alik hanya bisa mendarat secara horizontal, namun peluncurannya harus diangkat secara vertikal dengan bantuan pendorong roket padat. Tidak ingin ada kecacatan, Radian One juga memiliki opsi lepas landas dengan bantuan kereta luncur untuk percepatan di landasan.

Menariknya, pesawat ruang angkasa ini juga rajin. Radian One bisa digunakan berulang kali untuk perjalanan berbeda tanpa harus menunggu terlalu lama. Menurut data spesifikasinya, Radian One mampu menghabiskan waktu hingga lima hari di orbit Bumi, kembali dengan aman, dan bisa dioperasikan lagi hanya berselang 48 jam setelah mendarat.

Tujuan utama Radian One memang untuk membawa orang dan muatan lainnya ke dan dari orbit. Namun, pesawat luar angkasa ini juga bisa melakukan banyak pekerjaan lain di Bumi. Dia akan mampu mengirimkan hingga 5.000 pon (2.270 kilogram) muatan di mana saja di planet ini hanya dalam waktu kurang dari satu jam. Untuk diketahui, lama perjalanan pesawat komersial Indonesia-AS saat ini sekitar 16-29 jam.

Namun, Radian belum mengungkapkan banyak detail lain tentang pesawat luar angkasa itu. Misalnya, ukurannya, berapa banyak penumpang yang dapat diangkut, dan kapan akan mulai terbang.

Perwakilan Radian dalam siaran pers hari Rabu kemarin mengatakan, mereka telah menandatangani perjanjian layanan peluncuran dengan berbagai perusahaan swasta dan lembaga pemerintah. Tetapi tidak menyebutkan identitas mereka.

Pendanaan

Menurut perwakilan Radian, pendanaan awal didominasi dari modal Fine Structure Ventures. Sejumlah investor lain ikut serta, termasuk Exor, The Venture Collective, Helios Capital, SpaceFund, Gaingels, The Private Shares Fund, Explorer 1 Fund, dan Type One Ventures.

CEO Voyager Space sekaligus investor pribadi awal di Radian, Dylan Taylor mengatakan, operasi luar angkasa yang berbasis permintaan adalah ekonomi yang berkembang. Ia yakin teknologi yang dimiliki Radian dapat memberikan layanan dengan frekuensi tinggi dan berukuran tepat sesuai dengan peluang pasar.

"Saya yakin dengan tim yang bekerja di Radian dan berharap dapat menyemangati mereka dalam upaya bersejarah ini," tambah Taylor.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement