REPUBLIKA.CO.ID,LONDON — Ketua pelaksana program Wakaf Mozaik masjid Indonesia di Inggris atau Indonesian Islamic Centre (IIC) London, Gatot Subroto, mengatakan, dalam sepekan pihaknya telah menerima wakaf Rp 8,5 miliar untuk pembangunan masjid tersebut. Menurut dia, dana itu didapat dari peluncuran program penggalangan dana bertajuk ‘Wakaf Mozaik’ pekan lalu.
Dia menambahkan, dari lima paket wakaf yang ditawarkan senilai 50 ribu poundsterling atau sekitar Rp 1 miliar, sudah habis terjual dengan total nilai komitmen mencapai 280 ribu poundsterling. Sementara, 100 paket small ‘Wakaf Mozaik’ senilai seribu poundsterling per unit atau Rp 20 juta juga sudah habis.
“Untuk mengakomodasi animo yang sangat tinggi, panitia menambah jumlah paket small sebanyak 50 unit dengan nilai seribu poundsterling per paket”, kata Gatot dalam keterangannya, Kamis (20/1).
Dia menuturkan, penambahan paket small ini diambil dari 10 paket medium senilai 5.000 poundsterling per unit yang kemudian dipecah menjadi 50 paket small. Menurutnya, total unit yang disediakan menjadi 150 unit, selain dari paket medium menjadi 10 unit.
Tetapi, lanjutnya, meski telah dipecah, paket tambahan itu hanya tersisa 39 paket small dan empat paket medium. Sejauh ini, kata Gatot, pembeli paket wakaf mozaik merupakan kalangan individu, organisasi, lembaga sosial dan perusahaan. Selain dari PPI London, lanjutnya, yang ikut membantu.
“Hanya dalam waktu semalam, PPI London berhasil mengumpulkan 1000 poundsterling atau Rp 20 juta untuk membeli 1 paket small, “ kata ketua PPI London, Dhita Mutiara Nabela.
Dengan adanya pencapaian itu, dia berharap pihaknya bisa melanjutkan pembukaan pengumpulan demi wakaf yang ditargetkan membeli paket lainnya.
Sementara itu, ketua panitia pembangunan masjid IIC London, Eko Kurniawan, menyambut baik antusiasme dukungan melalui ‘Wakaf Mozaik’ tersebut. Menurutnya, panitia optimis bisa menutupi kekurangan uang pembelian properti bekas gereja itu.
“Tinggal sekitar 200 ribu poundsterling dari total harga pembelian 1,5 juta pound,” kata Eko.
Nantinya, lanjut dia, sebagai bentuk apresiasi, nama-nama donatur melalui skema wakaf ini akan diabadikan di mozaik dinding masjid. Sedangkan untuk pemberian donasi paket besar, nama donatur dimungkinkan untuk dipakai sebagai ruang kantor, ruang kelas, ruang hall tangga, dan ruang serba guna.
Dikatakan panitia, program ini dibuka hingga 30 April 2022, dengan prinsip first come first served. Setelah periode ini, panitia tidak akan menerima pemesanan ‘Wakaf Mozaik’ dan donasi yang masuk akan dikategorikan sebagai sedekah.