REPUBLIKA.CO.ID, BONTANG -- Pandemi memberi tantangan tidak ringan, terutama di sektor pendidikan. Menurut Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikburistek pandemi telah mengakibatkan  602.208 mahasiswa Indonesia putus kuliah.

BMH pun bergerak mengambil peran untuk membantu upaya mengurangi angka putus kuliah itu. Melalui program beasiswa,  seorang mahasiswi dapat terus melanjutkan kuliahnya. Ia adalah Andi Rahmawati, mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Kota Bontang, Kalimantan Timur.

"Saya sudah duduk di semester enam, hampir saja saya tidak bisa melanjutkan kuliah karena biaya. Alhamdulillah dengan program beasiswa dari BMH insya Allah saya dapat menuntaskan perkuliahan saya. Terima kasih,  semoga berkah bagi kami dan semua donatur BMH," ungkapnya dengan wajah penuh syukur.

Menurut Andi Rahmawati, beasiswa BMH itu untuk melunasi tungakan SPP dan SKS selama pandemi.

"Insya Allah saya langsung bisa lanjut kuliah dan mohon doanya saya dapat terus bermanfaat bagi umat," imbuhnya dengan optimisme yang kian memancar  seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Koordinator BMH Gerai Bontang, Hardi Rukmantara pun tak kuasa menahan haru atas apa yang menjadi kebahagiaan Andi Rahmawati.

"Kami di BMH sering merasakan perasaan bahagia dan haru kala melihat bagaimana dana zakat, infak  dan sedekah terus memelihara asa anak-anak bangsa untuk meraih pendidikan dengan sebaik-baiknya. Pada hari ini, keluarga besar BMH sangat bahagia dan bangga, program beasiswa ini memberikan kebaikan bagi anak bangsa," terang Hardi di kantor BMH Gerai Bontang, Kamis  (20/1).

Ia menambahkan, program pendidikan merupakan sisi vital yang penting diatasi pasca pandemi, terutama di tahun 2022 ini. Karena melalui pendidikan akan lahir generasi bangsa yang cerdas dan beradab.