Jumat 21 Jan 2022 05:42 WIB

Kesaksian Jabir Soal Manasik Haji Nabi Muhammad

Jabir termasuk sahabat yang mengetahui manasik haji Nabi Muhammad.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Kesaksian Jabir Soal Manasik Haji Nabi Muhammad. Foto: Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Kesaksian Jabir Soal Manasik Haji Nabi Muhammad. Foto: Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sahabat Nabi Muhammad bernama Jabir RA menjadi sahabat yang mengetahui secara rinci manasik hajinya Rasulullah. Hal itu seperti ditulis Syaikh Sa'id bin Abdul Qadir Salim Basyanfar dalam kitabnya Al-Mughnie.

Saat itu, kata Jabir RA, Rasulullah SAW menempatkan maqam Ibrahim antara beliau dan Baitullah. Adapun ayahku berkata, 'Aku tidak mengetahui penyebutan surat tersebut kecuali dari Nabi SAW. 

Baca Juga

"Beliau membaca dalam dua rakaat solatnya, yaitu Qul Huwallahu Ahaddan, Qul Yaa Ayuhal Kafiruun," cerita Jabir seperti ditulis Syaikh Sa'id bin Abdul Qadir Salim Basyanfar dalam kitabnya Al-Mughnie.

Kemudian beliau kembali lagi ke Hajar Aswad dan menciumnya. Lantas beliau keluar dari Masjidil Haram menuju bukit Shafa. Tatkala beliau sudah mendekati bukit Shafa, beliau membaca ayat, "Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar Allah."

Aku memulai dengan sesuatu yang telah dimulai Allah SWT. Rasulullah memulai dari btlkit Shafa dan menaikinya sampai dapat melihat Baitullah. Beliau menghadap kiblat, mengesakan Allah, dan mengagungkan-Nya. Beliau SAW berkata.

"Tidak ada Tuhan selain Allah semata. Tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, bagiNya segala puji, dan Ia atas segala sesuatu Mahakuasa. Tidak ada Tuhan selain Allah semata yang memenuhi segala janji-Nya dan menolong hamba-Nya, menghancurkan golongan-golongan dengan sendiriNya."'

Kemudian beliau berdoa di antara yang demikian itu, beliau mengucapkan seperti itu sebanyak tiga kali, lalu turun menuju ke bukit Marwah sampai kedua telapak kaki beliau menginjak (inshabbat) tengah lembah (tempat yang agak rendah, yaitu jarak anrara dua pilar hijau).

Beliau berjalan agak cepat hingga langkah kedua kakinya itu menaiki bagian lembah (keluar dari batas pilar hijau, zaman sekarang). Kemudian beliau berjalan biasa lagi sampai tiba di Marwah dan mengerjakan di bukit Marwa seperti yang beliau lakukan sewaktu di Shafa.

Sampai ketika akhir sa'i-nya di bukit Marwa, beliau bersabda, "Jika aku dapat melihat ke depan setiap urusanku yang telah lewat seperti sekarang ini, past aku tidak akan membawa binatang hadyu dan aku mengubah ibadah ini menjadi ibadah umroh. Siapa saja di antara kamu yang tidak membawa hadyu, hendaklah bertahallul dan ubahlah ibadahnya itu menjadi umrah.

Lantas Suraqah bin Malik bin Ju'tsum berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah SAW Apakah hanya untuk tahun ini saja atau untuk selamanya?" Rasulullah SAW memasukkan jari-jari tangan yang satu ke yang lainnya dan bersabda.

"lbadah umroh telah masuk ke dalam ibadah haji."

"Beliau mengucapkannya dua kali. Beliau bersabda bukan untuk tahun ini tetapi untuk selama-lamanya."

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement