REPUBLIKA.CO.ID, WEVELGEM -- Seorang remaja keturunan Inggris-Belgia menjadi perempuan termuda yang melakukan terbang solo mengitari seluruh dunia. Dia orang pertama yang melakukannya di pesawat microlight setelah lima bulan pengembaraan.
Zara Rutherford yang berusia 19 tahun mendarat kembali di Bandara Kortrijk-Wevelgem di Belgia pada Kamis (20/1/2022). Dia terbang 51.000 km lebih dari 52 negara sejak keberangkatannya pada 18 Agustus dengan pesawat microlight tercepat di dunia. Sorak-sorai dan tepuk tangan membahana saat pesawatnya berhenti di landasan.
"Ini benar-benar gila, saya belum cukup memprosesnya," kata Rutherford tersenyum lebar dan menutupi tubuhnya dengan bendera Inggris dan Belgia.
Setelah Amerika Utara dan Selatan, Rutherford terjebak selama sebulan di Alaska karena cuaca dan penundaan visa. Badai musim dingin memaksa perhentian panjang lainnya di Rusia timur jauh, sebelum dia melakukan perjalanan ke Asia Selatan, Timur Tengah, dan kembali ke Eropa.
Penerbangan favoritnya adalah New York dan gunung berapi aktif di Islandia. Namun ada saat-saat ketika Rutherford mengkhawatirkan hidupnya, termasuk penerbangannya melintasi limbah beku Siberia dan pelarian sempit dari memasuki ruang udara Korea Utara selama cuaca buruk.
"Mereka telah menguji rudal tanpa peringatan," ujar Rutherford tentang kekhawatirannya saat mempertimbangkan untuk memotong negara yang tertutup itu selama jalan memutar dari Rusia ke Korea Selatan.
"Jika mereka melihat blip kecil atau pesawat di layar mereka yang cukup rendah menuju negara mereka, sangat mungkin mereka akan mengirim seseorang untuk melihatnya, Dan sejujurnya, aku tidak terlalu tertarik dengan itu!" katanya.
Untuk memenuhi kriteria penerbangan keliling dunia, Rutherford menyentuh dua titik yang saling berhadapan di dunia, Jambi di Indonesia dan Tumaco di Kolombia. Atas keberhasilan itu, dia berhasil mengambil rekor dari Shaesta Wais warga Amerika kelahiran Afghanistan.
Wais pada 2017 menjadi perempuan termuda yang terbang solo keliling dunia pada usia 30 tahun. Pemegang rekor laki-laki termuda, berasal dari Amerika bernama Mason Andrews, berusia 18 tahun ketika melakukannya pada 2018.
Selain menjadi perempuan termuka yang memecahkan rekor itu, Rutherford juga menjadi orang Belgia pertama yang mengelilingi dunia sendirian dengan pesawat bermesin tunggal. Dia sukses melewati hari-hari yang panjang dengan mengacak-acak daftar putar lagu selama 40 jam.
Remaja itu mengatakan perjalanan terakhirnya, dari Jerman, sulit karena hujan dan salju. Kondisi itu membuatnya harus bergoyang-goyang di beberapa lembah ketika keluar dari Frankfurt. Namun, dia senang karena ditemani oleh pesawat ringan milik Angkatan Udara Belgia. Tim tampilan aerobatik Devils untuk peregangan terakhir.
Beralih antara bahasa Prancis, Belanda, dan Inggris ketika wartawan melontarkan pertanyaan, Rutherford mengatakan sekarang menantikan untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya dan melihat kucingnya. Setelah mendapatkan lisensi pilotnya pada tahun 2020 setelah berlatih dengan ayahnya sejak 14 tahun, dia sekarang ingin belajar teknik di universitas AS atau Inggris mulai September.
Rutherford bermimpi menjadi astronot dan berharap perjalanannya akan mendorong perempuan dalam sains, teknologi, dan penerbangan. "Perempuan sering didorong untuk menjadi cantik, baik hati, suka menolong dan manis. Dengan penerbangan saya, saya ingin menunjukkan kepada perempuan muda bahwa mereka bisa menjadi berani, ambisius dan mewujudkan impian mereka," katanya.
Saat Rutherford bersantai ketika kembali ke Belgia, dia memiliki pesan lain untuk semua orang: "Lakukan sesuatu yang sedikit gila! Jika Anda memiliki kesempatan, lakukanlah, karena Anda hanya memiliki satu kehidupan," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika