Jumat 21 Jan 2022 08:07 WIB

10 Panduan Islami Hadapi Covid-19 Varian Omicron Menurut Al-Azhar Mesir

Islam memberikan panduan umum hindari Covid-19 varian Omicron

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Islam memberikan panduan umum hindari Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Islam memberikan panduan umum hindari Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, — Pusat Fatwa Elektronik Internasional Al Azhar Mesir mengeluarkan 10 panduan untuk menghadapi pandemi Covid-19  berdasarkan sabda Nabi Muhammad ﷺ.

Panduan ini dikeluarkan seiring dengan meningkatnya kasus varian Omicron di berbagai negara. Berikut pedomannya seperti dilansir masrawy pada Kamis (20/1): 

Baca Juga

1. Menghindari kontak langsung dengan orang yang menunjukan gejala  influensa. Dan siapaun yang mengalami gejala tersebut untuk sementara waktu menghindari bertemu dengan orang-orang terutama di tempat-tempat publik seperti sekolah, pasar, kampus, transportasi umum dan lainnya. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad ﷺ:

لَا يُورِدَنَّ مُمْرِضٌ عَلَى مُصِحٍّ

"Janganlah yang sakit dicampurkan dengan yang sehat." (HR Bukhari) 

Artinya seseorang yang sedang sakit tidak boleh berkumpul dengan orang yang sehat ataupun sebaliknya.  

2. Memilih tetap berada dirumah, kecuali ada keperluan atau hajat yang darurat. Dan sungguh Islam telah memberikan kabar gembiran bagi orang-orang yang tinggal di rumahnya dengan sabar dan ridha dengan qadha Allah SWT saat terjadinya penyebaran wabah. Kabar gembira tersebut yakni dia akan diganjar pahala seorang syahid bahkan bila meninggal bukan karena terpapar wabah. 

لَيسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُث فِي بَيتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُه إلَّا مَا كَتَبَ اللهُ لَهُ؛ إلِّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ

"Tidaklah orang yang pada saat musim wabah tha’un melanda dan dia berdiam diri di rumah dengan sabar dan berharap pahala kepada Allah, meyakini bahwa dia tidak akan terkena bencana kecuali sesuai dengan apa yang telah tertulis untuknya di lauhul mahfuzh, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang syahid” (HR Bukhari dan Ahmad). 

3. Mengimplementasikan intruksi kesehatan dan pencegahan yang dikeluarkan otoritas berwenang untuk menjaga jiwa dari bahaya dan kebinasaan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad ﷺ:  

لَا يَنْبَغِي لِلْمُؤْمِنِ أَنْ يُذِلَّ نَفْسَهُ، قَالُوا: وَكَيْفَ يُذِلُّ نَفْسَهُ؟ قَالَ: يَتَعَرَّضُ مِنَ الْبَلاَءِ لِمَا لاَ يُطِيقُ

"Tidaklah patut seorang mukmin itu menghinakan dirinya. Para shahabat bertanya: Bagaimana dia menghinakan dirinya? Rasulullah SAW menjawab: Menerjunkan diri pada ujian yang dia tidak mampu menghadapinya." (HR Tirmidzi).

4. Sesering mungkin membersihkan tangan dan juga menjaga kebersihan peralatan dan perlengkapan. Sebagaimana sabda Nabi, الطّهور شطر الإيمان  "Bersuci itu separuh dari keimanan." (HR Muslim). 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement