Jumat 21 Jan 2022 08:49 WIB

Presiden FIFA akan Rombak Seluruh Jadwal Kompetisi, Bagaimana Perinciannya?

Menurut Infantino, pesepak bola merupakan aspek krusial dalam olahraga ini.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Presiden FIFA Gianni Infantino (kiri) menyerahkan penghargaan Pria Terbaik Spesial FIFA kepada Cristiano Ronaldo selama Penghargaan Sepak Bola Terbaik FIFA sebelum Penghargaan Sepak Bola FIFA Terbaik 2021 di Zurich, Swiss, 17 Januari 2022.
Foto: EPA-EFE/Harold Cunningham
Presiden FIFA Gianni Infantino (kiri) menyerahkan penghargaan Pria Terbaik Spesial FIFA kepada Cristiano Ronaldo selama Penghargaan Sepak Bola Terbaik FIFA sebelum Penghargaan Sepak Bola FIFA Terbaik 2021 di Zurich, Swiss, 17 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Presiden FIFA, Gianni Infantino berjanji mengutamakan kesejahteraan pesepak bola. Ia membuka kemungkinan mengatur jadwal kompetisi internasional. 

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri acara diskusi yang digelar Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA) untuk membicarakan kesejahteraan atlet yang berkecimpung di dunia si kulit bundar. 

Baca Juga

Pembicaraan soal rencana Piala Dunia yang akan digelar setiap dua tahun dikabarkan menjadi salah satu topik. Padahal, rencana itu menuai polemik karena dianggap merusak keseruan kompetisi. 

Dalam rapat tersebut, hadir dua pemain Manchester United (MU), Paul Pogba dan Juan Mata. Kemudian, ada Ketua PFA, Maheta Molango dan Kepala Pengembangan Sepakbola Global, Arsene Wenger. 

"Itu adalah pertemuan yang menyenangkan. Saya sangat senang karena para pesepakbola ingin bertemu kami dan khususnya saya. Sebab, kami memang harus mendengarkan siapapun," katanya seperti dilansir France24, Jumat (21/1/2022). 

Menurut Infantino, pesepak bola merupakan aspek krusial dalam olahraga paling populer di dunia tersebut. Karena itu, pihaknya mau tak mau harus menjadikan orang seperti Paul Pogba, Juan Mata dan lainnya sebagai subjek penting. 

"Tentu kami harus memedulikan para pemain dan melindungi mereka. Kami harus paham kehawatiran mereka dengan berbicara langsung," ujarnya. 

"Di akhir diskusi kami ingin sepakbola pria dan wanita berada pada di puncak kejayaan masing-masing. Tidak hanya di satu kompetisi, tapi di semua kompetisi," ucapnya menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement