REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Banjir akibat luapan sungai dan intensitas hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Tangerang masih melanda ratusan rumah warga. Pemerintah Kabupaten Tangerang memastikan akan memaksimalkan upaya normalisasi sungai untuk menangani bencana alam tersebut.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar meninjau dan memantau beberapa lokasi titik banjir, Kamis (20/1). Dia berujar, lokasi banjir di Kabupaten Tangerang notabene berada di bagian utara.
Sejumlah wilayah di bagian utara Kabupaten Tangerang akan menjadi fokus penanganan banjir, diantaranya kawasan Pakuhaji, Teluknaga, Kosambi, dan Kemiri.
“Kalau dilihat lokasi-lokasi banjir yang berada di Kabupaten Tangerang lokasinya berada di hilir atau daerah utara, dimana aliran sungai dan anak sungai sudah mau masuk ke wilayah laut,” ujar Zaki.
Berdasarkan hasil peninjauannya, intensitas hujan tinggi yang terjadi di hilir atau di pesisir pantai menjadi penyebab terjadinya banjir. Sementara di kecamatan-kecamatan lain, terutama di bagian selatan dinilai masih bisa ditanggulangi karena ada normalisasi sungai.
“Program normalisasi sungai dan anak sungai akan kita konsentrasikan di daerah-daerah tersebut yang menuju ke laut atau hilir,” tuturnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, terdapat ratusan KK yang terdampak bencana banjir. Yakni Jalan Sungai Turi, Kampung Sungai Turi RT 01, 02 RW 10, Desa Laksana, Kecamatan Pakuhaji sebanyak 175 KK.
Lalu di Jalan Sungai Turi, Kampung Sungai Turi RT 01, 02 RW 11, Desa Laksana, Kecamatan Pakuhaji sebanyak 175 KK juga. Di Kampung Mahi RT 01/ 01, Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji tercatat sebanyak 80 KK terdampak banjir.
Kemudian, di Kampung Kamal RT 02/ 05, Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 230 KK. Data terbaru menunjukkan, selain Kecamatan Pakuhaji, banjir juga tercatat melanda Kecamatan Kosambi.
Yang terparah berada di Kampung Cilampe, Kelurahan Salembaran Jaya, tepatnya di RT 01, 03, dan 04, RW 03 dengan jumlah warga yang terdampak sebanyak 160 KK.