Jumat 21 Jan 2022 15:38 WIB

Testing Pekerja Pariwisata di Kabupaten Semarang Ditingkatkan

Pekerja wisata menjadi kelompok masyarakat yang memiliki risiko penularan yang tinggi

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Bilal Ramadhan
Pelaksanaan skrining melalui tes antigen terhadap para pekerja wisata Kampong Kopi Banaran (Kakoba), yang dilalsanakan di graha robusta kompleks agrowisata Kakoba, Kamis (20/1). Dinkes Kabupatrn Semarang menggiatkan testing kepada pekerja wisata seiring dengan meningkatnya kembali aktivitas wisata di Kabupaten Semarang.
Foto: dok. Istimewa
Pelaksanaan skrining melalui tes antigen terhadap para pekerja wisata Kampong Kopi Banaran (Kakoba), yang dilalsanakan di graha robusta kompleks agrowisata Kakoba, Kamis (20/1). Dinkes Kabupatrn Semarang menggiatkan testing kepada pekerja wisata seiring dengan meningkatnya kembali aktivitas wisata di Kabupaten Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang terus meningkatkan upaya testing kepada para pekerja wisata, sebagai antisipasi sekaligus deteksi dini penyebaran Covid-19.

Sejauh ini, pekerja wisata menjadi kelompok masyarakat yang memiliki risiko penularan, seiring dengan meningkatnya aktivitas pariwisata setelah status PPKM Kabupaten Semarang kembali ke level 1.

Baca Juga

Yang terbaru, Dinkes Kabupaten Semarang melakukan skrining dengan melakukan tes antigen terhadap 200 orang karyawan (pekerja) agrowisata Kampoeng Kopi Banaran (Kakoba).

General Manager Kakoba, Frina Bonita mengatakan upaya ini merupakan tindaklanjut surat Dinkes Kabupaten Semarang Nomor 443.2/16/I/2022.

Pelaksanaannya berkolaborasi dengan Dinkes Kabupaten Semarang  melalui Puskesmas Bawen dalam melaksanakan kegiatan tes antigen bagi seluruh karyawan.

“Sebagai salah satu pelaku Pariwisata, Kakoba selalu mendukung langkah Pemkab Semarang dalam meningkatkan jumlah Testing sebagai antisipasi penyebaran Covid-19," jelasnya, Jumat (21/1).

Menurutnya, langkah antsisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan dan serta aplikasi PeduliLindungi telah dilakukan di lingkungan Kakoba.

Namun langkah-langkah pencegahan melalui testing tetap diperlukan mengingat para karyawan setiap hari harus melayani masyarakat (wisatawan) yang berasal dari dalam maupun luar daerah.

Harapannya, dengan dilaksanakannya program ini dapat memberikan rasa nyaman dan meningkatkan kepercayaan, baik bagi karyawan maupun bagi para pengunjung Kakoba.

Bonita juga menyampaikan, sebelumnya seluruh karyawan Kakoba  juga telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan kedua.

"Melalui program PCR ini, diharapkan dapat mensukseskan program Pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19 di Kabupaten Semarang," tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement