REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga saat ini,kejadian kecelakaan yang disebabkan karena rem blong masih sering terjadi. Korban jiwa yang terenggut pun tak sedikit mengingat kejadian ini biasanya disebabkan oleh kendaraan besar seperti truk atau bus.
Hal ini pun menjadi perhatian Training Director Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana. Ia mengatakan, fatalitas kejadian rem blong sebenarnya bisa ditekan lewat kompetensi yang dimiliki pengemudi.
"Saat pengemudi menyadari rem kendaraan tak bisa berfungsi, maka pengemudi harus bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Pengemudi bisa mencari cara agar kecepatan kendaraan bisa dikurangi dan mengurangi potensi jumlah korban yang terlibat," kata Sony kepada Republika.co.id pada Jumat (21/1).
Dalam mengurangi kecepatan, lanjut dia, pengemudi bisa memanfaatkan engine break dan rem tangan. Dengan begitu, meski mungkin kendaraan tak bisa berhenti total, tapi setidaknya hal itu bisa mengurangi kecepatan kendaraan dan memperkecil fatalitas kecelakaan.
Selain itu, biasanya kendaraan besar seperti bus atau truk juga dilengkapi dengan exhaust brake dan retarder. Kedua fitur itu pun bisa digunakan pengemudi untuk mengurangi kecepatan kendaraan.
"Selanjutnya, pengemudi juga bisa mengurangi fatalitas dengan mengarahkan kendaraan ke arah yang lebih aman. Artinya, pengemudi harus mencari arah yang paling sedikit berpotensi memakan korban," ucapnya.
Arah yang dianggap paling aman biasanya adalah bagian sisi kiri. Arah ini sangat direkomendasikan apalagi jika pada sisi kiri kendaraan merupakan bagian tepi jalan yang tak ada orang dan hanya ada pohon atau parit.
Mungkin kebijakan ini tetap akan membuat pengemudi terluka. Tapi, setidaknya, tak ada pengguna jalan lain yang terkena benturan kendaraan atau meminimalkan terjadinya korban.
Dia sangat tak menyarankan pengemudi mengarahkan kendaraan ke bagian depan terutama saat berada dalam lampu merah. Karena, hal ini bisa menjadikan pengguna jalan lain yang sedang berhenti di lampu merah jadi korban.
Ia juga tak menyarankan pengemudi mengarahkan kendaraan ke sisi kanan karena hal itu bisa menimbulkan benturan pada kendaraan dari lawan arah.