Jumat 21 Jan 2022 17:31 WIB

Malaysia Longgarkan Aturan Perayaan Tahun Baru Imlek

Perayaan Imlek bisa lebih longgar dibanding tahun sebelumnya.

Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja menyusun batang hio yang berbahan serbuk kayu jelang tahun baru Imlek. ilustrasi
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Pekerja menyusun batang hio yang berbahan serbuk kayu jelang tahun baru Imlek. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia mengumumkan prosedur operasi standar (SOP) perayaan Tahun Baru China 2022 Selasa (1/2/2022) mendatang. Perayaan bisa lebih longgar dibanding tahun sebelumnya.

"Kelonggaran tersebut termasuk berkaitan diperbolehkannya acara makan keluarga (family reunion dinner) dan aktivitas ziarah," ujar Menteri Perpaduan Negara Malaysia, Halimah Mohamed Sadique bersama Menteri Transportasi, Dr Wee Ka Siong, Jumat (21/1/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan acara makan bersama keluarga pada 31 Januari ini diizinkan bersama anggota keluarga dan saudara. Ini tidak seperti tahun sebelumnya yang dibatasi hanya 15 anggota keluarga yang tinggal dalam jarak radius 10 kilometer.

Dia mengatakan pelaksanaan "open house" bagi perayaan bagi perayaan ini tidak diizinkan tetapi resepsi Tahun Baru China diizinkan melibatkan individu yang mendapat undangan saja dengan 50 persen kapasitas ruangan.

Menurut Halimah, resepsi yang diselenggarakan perusahaan atau organisasi perlu dilakukan di dalam gedung atau restoran dan bukan di tempat terbuka. Selain itu, sesi acara tidak boleh dibuat secara terus menerus seperti "open house".

"Upacara sembahyang di rumah ibadah selain Islam pada 1 dan 2 Februari adalah diizinkan dengan mengikut SOP Program Pemulihan Negara Fasa Empat," katanya.

Selain itu sembahyang khusus "hokkien clan" pada 8 dan 9 Februari serta aktivitas keagamaan di halaman rumah masing-masing pada waktu malam juga diizinkan. Sembahyang Chap Goh Mei di rumah ibadah pada 15 Februari juga diizinkan dengan mengikuti SOP.

"Persembahan tarian singa, naga (barongsai) dan harimau yang mengikuti SOP industri kreatif demi keamanan masyarakat dan penganutnya," katanya.

Sementara ratusan lampu lampion warna merah telah dipasang pada sejumlah sudut jalan di Kuala Lumpur. Lampion telah dipasang di Jalan Putra, Jalan Raja Laut, jembatan penyeberangan Jalan Raja Laut hingga ke Stasiun LRT Medan Tuanku, Jalan Chow Kit dan di kampung Pecinan Tion Nam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement