Jumat 21 Jan 2022 17:30 WIB

Pelaku Pencabulan Murid Pengajian di Bogor Diringkus

Pelaku mencabuli korban dengan modus membacakan doa supaya korban jadi anak pintar.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo Tarigan.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo Tarigan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Seorang pria berinisial ES (54 tahun) dibekuk Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor. Penangkapannya terlait kasus mencabuli lima orang murid pengajian di Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Pelaku mencabuli lima orang anak perempuan di bawah umur dengan modus membacakan doa agar pintar.

Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Siswo Tarigan, mengatakan korban yang dicabuli rata-rata berusia 8 hingga 9 tahun. Pelaku mencabuli para korban dengan alasan pelampiasan nafsu seksualnya.

“Motifnya karena kebetulan tidak ada pelampiasan. Mau berhubungan sama istrinya, istrinya selalu mengeluh kecapekan gitu,” ungkap Siswo, Jumat (20/1).

Siswo mengungkapkan, pelaku mencabuli korban dengan modus membacakan doa supaya para korban menjadi anak pintar. Pelaku yang dikenal warga sekitar sebagai guru ngaji ini melakukan aksi bejadnya setelah waktu pengajian.

Saat ini, kata dia, pelaku sudah ditahan dan ditangani oleh Satreskrim Polres Bogor. Di samping itu pihaknya juga mengimbau warga sekitar untuk melapor jika ada yang menjadi korban serupa.

“Tidak menutup kemungkinan (korban bertambah). Silakan masyarakat yang pernah merasa menjadi korban melapor ke Polres Bogor,” ujar Siswo.

Untuk sementara, Siswo mengatakan, belum ada korban yang ditemukan dalam keadaan trauma. Hanya saja Polres Bogor akan berdampingan bersama stakeholder dan pemerintah daerah, untuk membantu memulihkan psikologi para korban.

“Kalau secara psikologi, nanti ada pendampinhan. Kita bersama stakeholder pemerintah daerah, dalam hal ini nanti Dinas Pemberdayaan Anak,” ucapnya.

Kepala Desa (Kades) Situ Daun, Muhamad Jai, mengatakan, kasus ini terungkap dari keluhan seorang murid atau korban kepada orangtuanya. Dimana salah satu anak mengaku sakit kepada orangtuanya.

Mendengar pengakuan anaknya, orangtua tersebut langsung melaporkannya ke pihak Rukun Tetangga (RT) setempat. Dari laporan itu, lanjut Jai, ternyata ada lima anak yang juga mendapat perlakuan sama di tempat mereka belajar mengaji.

Warga yang mendengar kabar itu pun berbondong-bondong menggeruduk rumah ES pada Rabu (19/1) malam. Mereka geram hingga sempat merusak pelaku.

“Kejadiannya baru ini, sempat digeruduk massa dan Alhamdulillahh tidak sempat terjadi pemukulan,” ujar Jai.

Dia menyebutkan, ES telah mencabuli lima orang muridnya di rumahnya yang biasa dijadikan tempat mengaji. “Pengakuan guru ngajinya pasti membantah, tapi kan keterangan santrinya walaupun belum terlalu jauh, tapi mungkin masuk kategori pelecehan,” ucapnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement