Jumat 21 Jan 2022 17:46 WIB

Republika Lepas NFT Edisi Khusus Koran Lawas Hari Pahlawan

Republika akan terus fokus mengekplorasi peluang di ekosistem NFT dan metaverse.

Rep: Setyanavidita Livikacansera/ Red: Nur Hasan Murtiaji
Halaman muka Republika edisi Hari Pahlawan.
Foto: Republika/nur hasan murtiaji
Halaman muka Republika edisi Hari Pahlawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak booming pada pertengahan tahun lalu, kini industri non fungible token (NFT) terus menjadi perhatian. Pada Selasa (18/1), salah satu pasar populer untuk NFT, Open Sea, telah mencatat volume perdagangan ethereum bulanan tertinggi sepanjang masa.

Menurut data dari Dune Analytics, perdagangan di platform Open Sea pada bulan ini telah melewati 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 50,2 triliun. Dengan dua pekan tersisa sebelum pergantian bulan, volume perdagangan Open Sea juga tercatat telah melampaui rekor sebelumnya sebesar 3,42 miliar dolar AS atau Rp 49 triliun pada Agustus tahun lalu. 

Di Tanah Air, geliat tren NFT pun memasuki babak baru. Kesuksesan akun Ghozali Everyday di Open Sea viral karena tingginya penjualan NFT swafoto miliknya yang mencapai miliaran rupiah. Pria bernama lengkap Sultan Gustaf AL Ghozali ini pun sukses meraup cuan dari konsistensinya menjual swafoto yang ia ambil dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Besarnya potensi industri NFT sudah sejak awal 2021 ditangkap Republika. Hadirnya teknologi blockchain yang berada di belakang industri NFT, memungkinkan Republika memberi napas baru bagi berbagai aset karya yang selama 29 tahun terakhir ini telah dilahirkan.

Dengan me-minting berbagai aset karya dari berbagai momen penting selama ini, Republika memberikan kesempatan bagi para kolektor aset digital untuk ikut memiliki karya tersebut di jagat blockchain. Hal ini pun sekaligus memberikan semangat baru bagi konsep media konvensional agar terus melahirkan karya kreatif untuk makin meriahkan industri NFT ke depan.

photo
Halaman muka Republika edisi Hari Pahlawan yang dilepas dalam bentuk NFT. - (Republika/Opensea)

Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi menjelaskan, Republika terus mengeksplorasi dunia NFT. "Langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk mempersiapkan berkembangnya jagat metaverse di masa yang akan datang," ujarnya. 

Konsistensi ini, kata Irfan, juga diharapkan menjadi langkah awal untuk menancapkan terus bendera Republika di dunia baru, metaverse. Apalagi, saat ini dunia virtual tersebut mulai dikenal sebagian masyarakat Indonesia. "Mudah-mudahan dengan lebih cepat memulai, nantinya Republika bisa menjadi punya posisi yang kuat di metaverse," katanya.

Untuk mengawali sepak terjang Republika di tahun ini, pada Selasa (18/1), Republika merilis rangkaian koleksi NFT edisi Hari Pahlawan yang terbit pada 10 November 2017. Ada 10 seri NFT yang ditawarkan dalam bentuk aset digital kepada para kolektor. 

Hadir dengan tema nuansa zaman perjuangan, kesemua NFT yang ditawarkan hadir dalam konsep koran yang kental sentuhan suasana nostalgia. Bagian grafis Republika, Ali Imron menjelaskan, desain khusus ini mengadaptasi tampilan koran-koran lawas yang pernah terbit dan beredar di Indonesia.

photo
Edisi khusus Republika mengangkat tema Hari Pahlawan yang dilepas dalam bentuk NFT. - (Republika/Opensea)

Di antaranya, Koran Indonesia Raja, Pelita, Medan Prijaji, dan Kedaulatan Rakjat. Namun dengan konten berita dan foto aktual saat ini. "Republika mencoba melakukan pendekatan visual sepersis mungkin dengan koran-koran lawas tersebut. Beberapa perbedaan yang mendasar dengan desain koran era sekarang, justru menjadi acuan untuk meniru tampilan koran-koran tersebut," Imran menjelaskan.

Menurutnya, ciri utama tampilan koran lawas antara lain, tata letak setiap berita dalam satu halaman yang berundak-undak. Pembagian ruang halaman pun dibuat tidak beraturan.

Hal ini terbilang menjadi salah satu pembeda utama dengan desain koran era sekarang. Sementara, untuk pemakaian huruf untuk bodytext serta judul berita, biasanya dibuat lebih terbatas.

photo
Edisi khusus Republika mengangkat tema Hari Pahlawan yang dilepas dalam bentuk NFT. - (Republika/Opensea)

Imran menjelaskan, upaya khusus pun dibuat untuk membuat susunan huruf setelah dicetak, sengaja dibuat kurang rapi. Hal ini karena proses pracetak dan cetak saat itu memang belum sebaik saat ini.

Kesepuluh seri NFT yang diberi judul 'Indonesian Heroes' ini ditawarkan mulai Selasa (18/1) seharga satu ethereum atau sekitar Rp 45,4 juta per NFT. Masa penawaran akan dilakukan selama satu bulan ke depan.

Tahun ini, Republika bertekad terus memfokuskan diri pada pengembangan ekosistem NFT dan metaverse. Hal ini tak lepas dari upaya untuk tetap relevan dengan perkembangan zaman yang makin didominasi teknologi digital.

Silakan klik link berikut NFT Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement