Jumat 21 Jan 2022 18:17 WIB

Wisata Malam di Solo Dongkrak Kunjungan Wisatawan

Diharapkan lama menginap wisatawan dapat meningkat dari saat ini sekitar 1,47 hari.

Sejumlah prajurit Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berjalan saat kirab di kawasan keraton setempat di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/1/2022). Kirab tersebut sebagai bagian dari aksi prajurit keraton setempat yang digelar setiap Hari Sabtu guna menambah daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung di Kota Solo.
Foto: Antara/Maulana Surya
Sejumlah prajurit Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berjalan saat kirab di kawasan keraton setempat di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (15/1/2022). Kirab tersebut sebagai bagian dari aksi prajurit keraton setempat yang digelar setiap Hari Sabtu guna menambah daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung di Kota Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) mendorong keberadaan wisata malam di Kota Solo untuk mendongkrak kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Ketua Asita Solo Pri Siswanto mengatakan upaya tersebut perlu dilakukan untuk mendongkrak lama menginap para wisatawan dari luar kota. Ia mengatakan misi tersebut sesuai dengan yang ditargetkan oleh pemerintah daerah, yakni peningkatan lenght of stay.

"Mau tidak mau harus didorong wisata malamnya, bukan hanya wisata kuliner atau belanja tetapi juga atraksi lain yang perlu dikenalkan kepada wisatawan," kata Pri, Jumat (21/1/2022).

Dengan demikian, diharapkan lama menginap para wisatawan tersebut dapat meningkat dari saat ini di kisaran 1,47 hari. Ia mengatakan beberapa agenda wisata malam yang bisa dioptimalkan salah satunya gelar kesenian tidak hanya di Solo tetapi juga daerah lain di sekitar Kota Bengawan tersebut.

Apalagi, diakuinya, hingga saat ini paket wisata di Solo tidak bisa lepas dari wisata alam yang ada di sekitar Solo, di antaranya dari Boyolali dan Karanganyar.

"Ini tetap kami kolaborasikan menjadi satu destinasi, biasanya akan digabungkan menjadi satu karena memang destinasinya saling menunjang, misalnya Solo lebih ke budaya, kalau Karanganyar lebih ke alam. Ini menjadi satu kesatuan produk wisata," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Aryo Widyandoko mengatakan saat ini lama menginap para wisata yang masuk ke Solo sekitar 1,47 hari. Sesuai dengan target Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming, diharapkan lama menginap atau lenght of stay ini bisa meningkat menjadi 2,5 hari.

"Destinasi wisata menjadi PR (pekerjaan rumah) kami untuk meningkatkan lenght of stay ini," katanya.

Terkait hal itu, Pemerintah Kota Surakarta sudah menyiapkan sejumlah rencana, seperti perbaikan Taman Balekambang yang dimulai pertengahan tahun ini dan menambah gelaran yang diselenggarakan di Keraton Solo. Selain itu, akan diselenggarakan juga berbagai gelaran menarik dengan melibatkan komunitas.

"Untuk paket wisata teman-teman juga sudah menyiapkan, salah satunya dengan memanfaatkan kendaraan wisata berbasis listrik. Harapannya target peningkatan lenght of stay ini bisa tercapai tahun ini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement