REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada Kamis (20/1/2022) memperingatkan Rusia tentang "sanksi ekonomi dan keuangan besar-besaran" jika negara itu menyerang Ukraina.
Berbicara melalui konferensi video di Forum Ekonomi Dunia, von der Leyen mengakui adanya kontak diplomatik minggu lalu antara Rusia dan negara-negara Barat dalam pertemuan keamanan Eropa. Dia menekankan bahwa Uni Eropa ingin melakukan dialog dengan Rusia untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.
"Tetapi jika situasinya memburuk, jika ada serangan lebih lanjut terhadap integritas teritorial Ukraina, kami akan merespons dengan sanksi ekonomi dan keuangan besar-besaran," ujar von der Leyen.
Pernyataan dari ketua Komisi Uni Eropa datang sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan dia yakin Rusia akan bergerak untuk menyerang Ukraina. Von der Leyen juga menolak “upaya Rusia untuk memecah-belah Eropa”, dengan mengatakan, “Kami tidak akan kembali ke logika lama tentang persaingan dan lingkup pengaruh, di mana seluruh negara diperlakukan sebagai milik atau halaman belakang.”
Baca: Angin Kencang Terjang Kabupaten Sukabumi Rusak Rumah Warga
Baca: Kasus Covid-19 Omicron di Kota Tangerang Bertambah, Mayoritas Penularan Lokal
Pada pertemuan Dewan NATO-Rusia, aliansi militer menolak klaim Rusia tentang penghentian proses perluasan NATO dan penarikan pasukan dari wilayah timur NATO dan meminta Rusia untuk mengakhiri retorika yang mengancam dan pembangunan militer di sekitar Ukraina. Pembicaraan antara Rusia dan negara-negara Barat tentang rancangan perjanjian yang diusulkan oleh Moskow tentang keamanan Eropa berakhir tanpa kemajuan pekan lalu.
Baca: Bogor Barat akan Jadi Daerah Otonomi Baru, Dua Kecamatan Jadi Calon Ibu Kota