REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu prajurit TNI Angkatan Darat (AD) meninggal dunia dalam insiden baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (20/1) pagi. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pun mengklaim bertanggungjawab atas peristiwa tersebut.
"TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya di bawah komando Panglima Denny Mos dan Komandan Operasi Major Arnoldus Kocu, bertanggungjawab atas tembak mati satu anggota TNI," kata Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam keterangan tertulis resminya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Sebby mengungkapkan, peristiwa itu terjadi tepatnya di perbatasan Kampung Kamat dan Kampung Faan Kahrio, Distrik Aifat Timur Tengah sekitar pukul 07.00 Wit. Dia menyebut, pihaknya menyerang sejumlah prajurit TNI yang sedang memperbaiki jembatan Kali Aifuf di wilayah tersebut.
"Mereka (TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya) telah serang pasukan teroris, yaitu TNI-Polri di jembatan saat perbaiki jembatan dan berhasil tembak mati seorang anggota TNI," ungkap dia.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari, Kolonel Arm Hendra Pesireron membenarkan peristiwa tersebut. Hendra mengatakan, identitas prajurit TNI yang meninggal dalam kontak senjata itu, yakni Sersan Dua Miskel Rumbiak
"Kami kehilangan satu putra asli Papua dari Raja Ampat, marga Rumbiak Saereri, putra terbaik bangsa, Sersan Dua Miskel Rumbiak yang mengabdi untuk tanah dan masyarakatnya, namun diperlakukan tidak manusiawi oleh KST Papua," ujar Hendra mengutip pernyataan Panglima Kodam (Pangdam) XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.