Sabtu 22 Jan 2022 05:04 WIB

Warganet India Serukan Boikot KitKat, Apa Respons Nestle?

Desain kemasan KitKat memicu kemarahan warganet India.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Warganet India memperlihatkan bungkus KitKat yang menampilkan budaya Odisha berikut Dewa Jagannath, Balabhadra, dan Subhadra.
Foto: Twitter
Warganet India memperlihatkan bungkus KitKat yang menampilkan budaya Odisha berikut Dewa Jagannath, Balabhadra, dan Subhadra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nestle India menjadi sasaran kemarahan warganet atas desain kemasan produk terkenalnya, KitKat. Bungkus kontroversial itu menampilkan gambar Dewa Jagannath, Balabhadra, dan Mata Subhadra hingga melukai sentimen keagamaan banyak orang.

Menurut warganet, gambar dewa yang sangat dihormati itu kelak akan berada di jalanan, saluran air, dan tempat sampah karena orang-orang membuang bungkusnya setelah makan cokelat. Oleh karena itu, mereka meminta KitKat untuk menghapus gambar para dewa tersebut.

Baca Juga

Dilansir Indian Express, Jumat (21/1/2022), sejumlah warganet meramaikan Twitter dengan #BoycottKitKat. Mereka mengkritik dan menyebut perusahaan coklat itu tidak berpikir panjang.

"Tolong hapus foto Lord Jagannath, Balabhadra, dan Mata Subhadra di kemasan cokelat @kitkat Anda. Ketika orang menghabiskan cokelatnya, mereka akan membuang pembungkusnya ke jalan, saluran pembuangan, tempat sampah, dan lainnya. Jadi tolong hapus fotonya," tulis seorang pengguna mengungkapkan keprihatinannya atas desain bungkus KitKat.

"Semua perusahaan multinasional di India, yang berhak menjadikannya ‘Mazak’ Sentimen Keagamaan Hindu, cobalah pada agama lain dan lihat, itu akan terjadi!! Apa yang terjadi… Pola Pikir Konyol," kata seorang pengguna mengecam perusahaan itu karena mengolok-olok sentimen agama.

"@KITKAT hapus ini secepatnya, jika tidak, kami akan meningkatkan kampanye Twitter dengan kasus menyakiti sentimen agama. #BoycottKitKat," tulis pengguna lain menimpali.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement