Sabtu 22 Jan 2022 06:48 WIB

Aktor Michael Douglas Hampir Kehilangan Lidah Akibat Kanker

Michael Douglas dinyatakan sembuh dari kanker pada 2011.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Michael Douglas merupakan penyintas kanker lidah.
Foto: AP
Aktor Michael Douglas merupakan penyintas kanker lidah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai aktor dan produser, Michael Douglas telah menerima banyak penghargaan. Mengikuti jejak ayahnya Kirk Douglas, sang bintang telah menikmati kesuksesan internasional. Namun, dunianya benar-benar terbalik ketika didiagnosis menderita penyakit mematikan, kanker tenggorokan.

Pertama kali masuk ke industri hiburan pada akhir 1960-an, Douglas mencuri perhatian dengan film yang adaptasi dari buku One Flew Over the Cuckoo's Nest. Jauh dari jadwal kerjanya yang padat dan kemewahan Hollywood serta gaya hidup glamor, suami dari  Catherine Zeta-Jones itu mengalami pertempuran yang sulit dengan kanker tenggorokan.

Baca Juga

Dalam wawancara dengan People tentang perjuangan kesehatannya, Douglas mengakui bahwa kondisinya memang parah. Akan tetapi, pemeran Avengers: Infinity War itu tidak pernah berpikir akan mati.

"Aneh, saya tahu, tetapi selama seluruh periode kemoterapi dan radiasi, tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa saya bisa mati," kata Douglas, dilansir Express, Rabu (19/1/2022).

Douglas menjelaskan bahwa ibunya meninggal saat berusia 92, sementara ayahnya belum lama ini merayakan ulang tahun yang ke-102 tahun. Itu yang membuatnya tidak pernah berpikir banyak tentang kematian atau penuaan.

Douglas awalnya memang mengumumkan bahwa dia didiagnosis menderita kanker tenggorokan. Padahal, kenyataannya dia menderita kanker lidah.

Berbicara dengan sesama aktor Samuel L Jackson, Douglas mengatakan, ahli bedahnya merekomendasikan agar dia mengeluarkan pernyataan bahwa penyakitnya adalah kanker tenggorokan. Sang dokter mengatakan bahwa jika Douglas membutuhkan operasi karena penyakitnya, maka itu bisa berarti akhir karier aktingnya.

"Itu tidak akan menarik. Anda bisa kehilangan sebagian lidah dan rahang Anda," ujar Douglas.

Dalam wawancara dengan Guardian pada 2013 atau dua tahun setelah kesembuhannya, Douglas mengungkapkan lebih banyak wawasan tentang perjalanan kankernya, khususnya tentang penyebabnya. Dia mengatakan bahwa kanker lidah "disebabkan" oleh seks oral karena penyakit menular seksual HPV.

Terlepas dari kejujurannya dalam wawancara, komentar Douglas memicu kemarahan publik hingga menyebabkannya harus mengklarifikasi apa yang dia maksud. Tim humas dari Douglas kemudian mengatakan aktor itu tidak menyalahkan HPV semata-mata untuk kankernya, karena dia juga seorang perokok dan peminum.

"Michael Douglas tidak mengatakan cunnilingus adalah penyebab kankernya. Telah dibahas bahwa seks oral dicurigai sebagai penyebab kanker mulut tertentu seperti yang ditunjukkan oleh dokter dalam artikel tersebut, tetapi dia tidak mengatakan itu adalah penyebab spesifik dari kanker pribadinya," kata pernyataan tim humas.

Setelah dokter menemukan "tumor seukuran kenari" di dasar lidahnya, Douglas segera didiagnosis menderita kanker stadium empat. Aktor pemenang BAFTA itu kemudian menjalani kemoterapi dan radiasi intensif selama delapan pekan.

"Itu perjalanan yang sulit. Itu (kemoterapi dan radiasi) benar-benar bisa menghilangkannya (lidah) dari Anda. Karena banyaknya jumlah kemoterapi yang saya dapatkan, banyak sel baik juga hilang. Itu membuat saya sangat lemah," ujar Douglas.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kanker mulut sangat serius dengan hanya setengah dari orang yang didiagnosis dengan kondisi itu masih hidup lima tahun kemudian. Kondisi ini mayoritas disebabkan karena diagnosis yang terlambat.

Cancer Research UK menjelaskan bahwa penting untuk mengenali tanda dan gejala kanker lidah karena penyakit ini dapat terbentuk di lidah mulut (bagian yang menonjol) dan di pangkal lidah. Gejala kanker lidah mungkin termasuk, bercak merah atau putih di lidah yang tidak mau hilang, dan sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh.

Adanya bintik nyeri atau benjolan di lidah yang tidak kunjung hilang, sakit saat menelan dan mati rasa di mulut yang tak kunjung hilang juga harus diwaspadai. Demikian juga andaikan mengalami pendarahan yang tidak dapat dijelaskan dari lidah (yang tidak disebabkan oleh gigitan lidah atau cedera lainnya) hingga sakit di telinga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement