REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak negara sudah mulai memberlakukan kembali sekolah tatap muka di masa pandemi. Meski membawa banyak manfaat, ada risiko penularan Covid-19 yang tetap perlu diwaspadai di kalangan para siswa.
Di Inggris misalnya, kasus Covid-19 tampak mengalami sedikit peningkatan setelah sebelumnya sempat menurun cukup drastis. Peningkatan ini terjadi seiring dengan diterapkannya kembali sekolah tatap muka.
"Data ZOE telah menunjukkan sebuah peningkatan kasus bergejala pada anak karena efek dari kembali ke sekolah," jelas ketua tim peneliti dari ZOE Covid Study Profesor Tim Spector, seperti dikutip The Sun, Sabtu (22/1/2022).
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala-gejala Covid-19, khususnya di tengah merebaknya varian omicron ini, pada anak. Dengan mengenali gejala lebih dini, anak bisa menjalani tes Covid-19 dan mendapatkan pengobatan lebih cepat.
Presiden Royal College of Paediatrics and Child Health Dr Camilla Kingdon mengatakan, sebagian besar pasien anak di kliniknya terinfeksi omicron dalam empat pekan terakhir. Akan tetapi, tak ada satu pun kasus yang sampai membahayakan jiwa pasien anak.
Menurut Dr Kingdon, para pasien anak ini hanya menunjukkan gejala yang relatif ringan. Ada lima gejala Covid-19 terkait varian omicron pada anak yang tampak paling sering muncul. Gejala tersebut adalah demam, hidung beringus, croup atau batuk keras seperti menggonggong, batuk biasa, dan ruam kemerahan.