Sabtu 22 Jan 2022 14:50 WIB

Panglima TNI Ganti Nama Kohanudnas Menjadi Koopsudnas

Penerbang F-16 Marsdya Andyawan Martono Putra ditunjuk jadi Pangkoopsudnas.

Markas Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) yang sekarang berganti nama menjadi Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas).
Foto: Dok Dispenau
Markas Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) yang sekarang berganti nama menjadi Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Perkasa meresmikan pergantian nama Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) menjadi Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas). Andika pun menunjuk Marsekal Madya (Marsdya) Andyawan Martono Putra sebagai Panglima Koopsudnas TNI AU pertama. Abiturien Akademi Angkatan Udara (AAU) 1989 itu merupakan penerbang F-16 dan anak eks Bupati Bekasi periode 1983-1993 Brigjen (Purn) Suko Martono.

"Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah menandatangani surat keputusan jabatan 328 perwira tinggi TNI melalui Keputusan Nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Prantara Santosa di Jakarta pada Sabtu (22/1/2022).

Baca Juga

Dengan keputusan itu, Panglima Kohanudnas Marsekal Muda (Marsda) Novyan Samyoga digeser menjadi Kepala Staf Koopsudnas. Novyan yang sebelumnya menjadi orang nomor satu di Kohanudnas akan menjadi orang nomor dua di Koopsudnas. Hal itu lantaran kenaikan status Koopsudnas yang sebelumnya dipimpin perwira tinggi bintang dua menjadi bintang tiga.

Sementara jabatan Panglima Komando Operasi AU (Pangkooupsau) berganti menjadi Panglima Koopsud Pangkoopsud. Pangkoopsud I dijabat Marsda Tedi Rizahaldi, Pangkoopsud II diduduki Marsda Minggit Tribowo, dan Pangkoopsud III diemban Marsda Samsul Rizal.

Di lingkungan Mabes TNI, Jenderal Andika juga mengganti Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI dari Mayjen Wahyoedho Indradjit kepada Mayjen Agus Dhani Mandaladikari, yang sebelumnya mengemban jabatan Staf Khusus Panglima TNI. Adapun Wahyoedho digeser menjadi dosen tetap Universitas Pertahanan (Unhan).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement