Sabtu 22 Jan 2022 16:50 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir Sambangi Ponpes dan Pengurus NU di Sukabumi

Erick menjalin silaturahim dengan kalangan pesantren dan tokoh ulama di Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ilham Tirta
Menteri BUMN, Erick Thohir juga menggelar silaturahim dengan Nahdlatul Ulama (NU) Kota dan Kabupaten Sukabumi di Gedung Qolbun Salim Kota Sukabumi, Sabtu (22/1).
Foto: Dok
Menteri BUMN, Erick Thohir juga menggelar silaturahim dengan Nahdlatul Ulama (NU) Kota dan Kabupaten Sukabumi di Gedung Qolbun Salim Kota Sukabumi, Sabtu (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Almasthuriyah Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/1/2022). Kedatangannnya untuk menjalin silaturahim dengan kalangan pesantren dan tokoh ulama di Kabupaten Sukabumi.

Selain itu, Erick Tohir melakukan ziarah bersama ke makam tokoh pendiri Al Masthuriyah, KH Masthuro, didampingi pimpinan pondok Pesantren KH Abdul Azis Masthuro di komplek Al Masthuriyah, Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Menteri BUMN, Erick Thohir juga menggelar silaturahim dengan Nahdlatul Ulama (NU) Kota dan Kabupaten Sukabumi di Gedung Qolbun Salim Kota Sukabumi.

Baca Juga

''Kehadiran kami sebagai bentuk keberpihakan pemerintah dan ditandai dengan ditetapkan hari santri dan RUU pesantren,'' ujar Erick dalam silaturahim dengan pengurus NU. Dalam momen ini juga dilakukan dialog antara Menteri BUMN dengan para pengurus NU di Sukabumi.

Erick mengatakan, sebagai umat Muslim terbesar di dunia, masyarakat Indonesia perlu membahas mengenaik ekonomi umat. Menurut dia, Muslimpreneuer pesantren harus menjadi mercusuar peradaban supaya keseimbangan ekonomi terjadi.

Indonesia, lanjut Erick, mempunyai bank syariah terbesar yang merupakan penggabungan Bank Syariah Indonesia dan masuk 10 besar bank di Indonesia dengan nilai aset Rp 240 triliun. Erick mengatakan, diperlukan pembiayaan dan pendampingan supaya ekonomi umat sejahtera agar mandiri.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement