Sabtu 22 Jan 2022 18:59 WIB

Dua Kasus Kematian Varian Omicron, Satu Akibat Transmisi Lokal

Satu pasien kasus Omicron akibat transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat.

Rep: Febryan. A/ Red: Andri Saubani
Petugas PMI Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SDN Johar Baru 03. Jakarta, Sabtu (22/1/2022). PMI Kota Jakarta Pusat mengadakan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah wilayah Jakarta Pusat dalam rangka mencegah penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Petugas PMI Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SDN Johar Baru 03. Jakarta, Sabtu (22/1/2022). PMI Kota Jakarta Pusat mengadakan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah wilayah Jakarta Pusat dalam rangka mencegah penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, dua pasien Covid-19 varian Omicron meninggal dunia. Kedua kasus tersebut merupakan pelaporan fatalitas pertama akibat Omicron di Indonesia. 

Juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kedua pasien meninggal itu sama-sama memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Tetapi, dia tak menyebutkan kapan persisnya dua pasien itu meninggal. 

Baca Juga

Nadia hanya mengatakan bahwa satu pasien terinfeksi akibat transmisi lokal dan satunya lagi karena perjalanan ke luar negeri. "Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso," kata Nadia dalam siaran persnya, Sabtu (22/1). 

Secara keseluruhan, hari ini (22/1) tercatat lima kasus Covid-19 yang meninggal dunia. Sedangkan penambahan kasus mencapai 3.025. 

"Kenaikan kasus baru konfirmasi merupakan implikasi dari peningkatan kasus konfirmasi Omicron di Indonesia," ujar Nadia. Hingga kini, kata dia, tercatat sudah ada 1.161 kasus konfirmasi Omicron ditemukan di Indonesia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement