Sabtu 22 Jan 2022 21:25 WIB

Satu dari Dua Pasien Omicron yang Meninggal Sudah Divaksinasi Dosis Lengkap 

Kedua pasien varian Omicron yang meninggal memiliki riwayat komorbid.

Rep: Febryan. A/ Red: Andri Saubani
Petugas PMI Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SDN Johar Baru 03. Jakarta, Sabtu (22/1/2022). Satgas Covid-19 hari ini mengumumkan dua kasus kematian pasien varian Omicron.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Petugas PMI Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SDN Johar Baru 03. Jakarta, Sabtu (22/1/2022). Satgas Covid-19 hari ini mengumumkan dua kasus kematian pasien varian Omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua pasien Covid-19 varian Omicron dilaporkan meninggal dunia pada hari ini, Sabtu (22/1). Salah satu di antaranya diketahui sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap. 

Juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pasien yang meninggal pertama adalah seorang lansia dan terinfeksi Omicron akibat transmisi lokal. Sedangkan pasien kedua terinfeksi usai melakukan perjalanan ke luar negeri atau biasa disebut pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). 

Baca Juga

"Yang pasien (akibat transmisi) lokal adalah seorang lansia yang belum divaksin. Sedangkan pasien yang PPLN sudah divaksin lengkap," kata Nadia kepada Republika, Sabtu malam. 

Keduanya diketahui meninggal usai menjalani perawatan di rumah sakit. Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat. Satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) meninggal di RSPI Sulianti Saroso. 

"Komorbid mereka diabetes melitus (kencing manis) dan hipertensi," ujarnya.

Nadia menjelaskan, sakit kencing manis diderita pasien PPLN. Sedangkan. hipertensi diderita oleh pasien lokal yang lansia itu. 

 

Meninggalnya dua pasien omicron ini merupakan laporan pertama di Indonesia. Varian ini pertama kali terdeteksi di Indonesia pada pertengahan Desember 2021. Per hari ini, total kasus Omicron di Tanah Air sudah mencapai 1.161 kasus. 

Omicron merupakan varian baru dari virus corona, penyebab Covid-19. Varian ini pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada akhir November 2021. 

Omicron diketahui menyebar lebih cepat dibandingkan varian-varian sebelumnya. Namun demikian, sejumlah studi awal di Afrika Selatan dan Eropa melaporkan bahwa varian ini menyebabkan gejala ringan pada pasien alias risiko butuh perawatan rumah sakitnya rendah.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement