Ahad 23 Jan 2022 00:10 WIB

Penerbit Cordoba Gelar Gerakan Menulis Alquran

Gerakan Menulis Alquran diminati berbagai kalangan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Satria K Yudha
Seniman kaligrafi menulis kembali Musyaf Alquran dengan tangan saat kegiatan Mbabar Mushaf Menara di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (28/10/2020). Kegiatan menulis ulang musyaf (naskah) Al Quran yang pernah dicetak pada tahun 1974 dengan ornamen yang mencerminkan peradaban Kudus oleh sembilan seniman kaligrafi dalam waktu lima bulan ke depan tersebut sebagai bentuk melestarikan karya ulama sekaligus memelihara peninggalan sejarah.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Seniman kaligrafi menulis kembali Musyaf Alquran dengan tangan saat kegiatan Mbabar Mushaf Menara di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (28/10/2020). Kegiatan menulis ulang musyaf (naskah) Al Quran yang pernah dicetak pada tahun 1974 dengan ornamen yang mencerminkan peradaban Kudus oleh sembilan seniman kaligrafi dalam waktu lima bulan ke depan tersebut sebagai bentuk melestarikan karya ulama sekaligus memelihara peninggalan sejarah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk semakin menumbuhkan rasa cinta kepada Alquran, Penerbit Quran Cordoba menggelar Gerakan Menulis Alquran (Gelisan). Selain untuk mendukung Alquran tulis di seluruh Indonesia, kegiatan itu diharapkan dapat membuat masyarakat menjadikan Alquran sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. 

 

 

“Kami berharap dengan adanya Gelisan masyarakat semakin mencintai Alquran dan menjadikan Alquran sebagai pola hidup, yaitu menjadikan Alquran sebagai rutinitas dalam keseharian kita," ujar Manajer Public Relation Quran Cordoba, Restu Kurniawan, dalam siaran pers yang diterima, Jumat (21/1/2022).

 

Dengan tumbuhnya rasa cinta kepada Alquran, kini masyarakat bukan hanya mengkaji dan menghafalnya saja. Gelisan disebut semakin diminati oleh berbagai kalangan. Dalam rangka milad Yayasan Hanida yang kedua yang diselenggarakan di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Kamis (20/01), Gelisan menjadi salah satu kegiatan pada rangkaian acara tersebut.

 

Acara itu dibuka oleh sambutan Sri Suparni Bahlil sebagai Ketua Pembina Hanida Foundation sekaligus juga istri dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Lalu kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah dari Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

 

Menurut Restu, ratusan peserta hadir dan terlibat di acara itu dengan menulis Alquran bersama. Acara yang juga dihadiri oleh Komisaris Penerbit Quran Cordoba, Joni Rosadi; Istri Ketua MPR RI, Dewi Bambang Soesatyo; Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Mardani H Maming; dan Ustazah Lulung Mumtaza disambut dengan antusias oleh jamaah yang hadir di Masjid Istiqlal.

 

"Selama ini kita kebanyakan hanya membaca saja. Kegiatan menulis Alquran seperti ini sangat bagus dan juga akan saya ajarkan kepada anak-anak agar mereka bisa melatih mereka menulis bahasa Arab," kata Dewi Bambang Soesatyo.

 

Sementara itu, Ustazah Lulung Mumtaza berharap kegiatan seperti Gelisan dapat semakin banyak peserta yang mengikutinya. Lulung Mumtaza mengaku, sebenarnya dia sudah pernah mengajarkan murid-muridnya untuk me

menulis seperti itu. "Tapi kalau dibuat seperti ini akan lebih menjiwai," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement