REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Penambahan dua kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu, kembali disumbang dari pasien Covid-19 yang memiliki riwayat perjalanan keluar daerah."Dari hasil penelusuran terhadap dua pasien yang tercatat sebagai kasus baru Covid-19, sebelumnya mereka melakukan perjalan ke luar daerah tepatnya ke DKI Jakarta," kata Humas Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Sabtu (22/1).
Informasi yang dihimpun dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, dua pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki berusia 49 tahun asal Kecamatan Surade dan 28 tahun warga Kecamatan Bantargadung.
Namun demikian, kedua pasien tersebut dipastikan tidak terinfeksi Covid-19 varian Omicron. Menurut Eneng, dalam beberapa pekan terakhir ini penambahan kasus Covid-19 paling banyak disumbang dari pasien yang memiliki riwayat perjalan ke luar daerah. Di hari sebelumnya atau Jumat, (21/1) penambahan dua kasus baru juga berasal dari warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang sebelumnya melakukan perjalanan ke Bali dan Kota Sukabumi.
Maka dari itu, pihaknya tidak bosan memberikan imbauan kepada masyarakat agar mengurangi mobilitas di luar rumah apalagi melakukan perjalanan ke luar daerah jika tidak hal yang benar-benar penting, mendesak atau tidak bisa diwakili. "Ini bukti bahwa Covid-19 masih ada di sekitar kita dan terus bermutasi seperti sekarang ini muncul varian baru yakni Omicron, meskipun di Kabupaten Sukabumi belum ditemukan kasus Omicron, tetapi harus diwaspadai dan siapapun bahkan warga yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap pun bisa tertular," katanya.
Eneng mengatakan selain bertambahnya dua kasus baru, tiga pasien Covid-19 yang sebelumnya diisolasi di rumah sakit rujukan di Kabupaten Sukabumi sudah dinyatakan sembuh. Sehingga saat ini masih ada 17 pasien dengan rincian empat menjalani isolasi di rumah sakit rujukan dan 14 melakukan isolasi mandiri. Sementara total keseluruhan warga terkonfirmasi Covid-19 sejak kasus pertama ditemukan berjumlah 11.799 pasien dari jumlah itu sebanyak 11.199 pasien sudah dinyatakan sembuh, 17 pasien masih menjalani isolasi dan 583 pasien meninggal dunia.