REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Atalanta sukses mencuri satu poin kala melawat ke markas Lazio pada giornata ke-23 Serie A, Ahad (23/1) dini hari WIB. La Dea berhasil menahan imbang tuan rumah, tanpa gol, dalam laga yang digelar di Stadion Olimpico, Roma, tersebut.
Padahal, tim besutan Gian Piero Gasperini itu sempat diragukan bisa melakoni laga tandang tersebut. Maklum, Atalanta kehilangan enam pemain di tim utama lantaran terpapar Covid-19.
Tidak hanya itu, dua pemain La Dea, Robin Gosens dan Duvan Zapata, juga dilaporkan mengalami cedera. Alhasil, Atalanta tinggal memiliki empat pemain senior di tim utama dan terpaksa mempromosikan sejumlah pemain dari tim junior, yang belum memiliki pengalaman tampil di tim senior.
Namun, di tengah berbagai problem tersebut, La Dea masih mampu memetik poin di laga kontra Lazio. Bahkan, klub asal Bergamo itu mampu menjaga rekor tidak terkalahkan, dengan torehan dua kemenangan dan dua hasil imbang, di empat laga terakhir di semua ajang.
Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, mengaku tidak memiliki opsi pemain, terutama di lini serang, dalam laga kontra Lazio. Eks pelatih Inter Milan itu sempat menempatkan Matteo Pessina dan Giuseppe Pezzella di lini serang.
Dua pemain tersebut diketahui merupakan gelandang tengah. “Saya tidak punya banyak alternatif pemain di lini serang. Namun, kami cukup puas dengan keberhasilan memetik poin di laga ini,” kata Gasperini seusai laga kontra Lazio seperti dilansir Football Italia, Ahad (23/1).
Secara khusus, pelatih asal Italia itu mengungkapkan, sejumlah pemain Atalanta telah beradaptasi untuk bisa tampil di sejumlah posisi. Bahkan, para pemain bertahan kerap memainkan peran sebagai penyerang.
Kemampuan ini diasah para penggawa Atalanta di berbagai sesi latihan. Kondisi ini ternyata memudahkan Atalanta beradaptasi untuk melewati periode sulit, terutama saat diterpa badai cedera dan absennya sejumlah penggawa lantaran diketahui positif terjangkit Covid-19.
Para penggawa Atalanta tidak terpaku di satu posisi bermain. “Kami telah mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi di berbagai situasi sulit,” kata dia.
Salah satunya adalah ada begitu banyak pemain yang beradaptasi dengan peran berbeda di atas lapangan. “Semua itu berlangsung dengan menyenangkan di sesi latihan. Pada pemain bertahan terkadang bermain sebagai penyerang, begitu sebaliknya. Selain menyenangkan, hal ini melebarkan perspektif kami sebagai sebuah tim,” tutur Gasperini.
Tambahan satu poin di laga ini terbukti krusial buat Atalanta untuk tetap bertahan di empat besar klasemen sementara. Berada di peringkat keempat dengan koleksi 43 poin dari 22 laga, Atalanta mengantongi keunggulan dua poin dari Juventus, yang terus menguntit di peringkat kelima.